Sejak 1 November 2011 lalu, saya dan keluarga resmi pindah ke Singapura. Ini adalah penugasan saya yang kedua di negeri Singa. Tahun lalu, tepatnya Juli 2010 saya sempat bertugas sementara untuk proyek selama 3 bulan. Kali ini, saya pindah untuk jangka waktu lebih lama, setidaknya sampai 2-3 tahun ke depan.
Ada yang berbeda dari penugasan kali ini.
Pertama, saya mendapat tugas baru sebagai Human Resource Business Partner untuk Customer Development dan Marketing Operation Global/Regional. Selama 7,5 tahun karir saya di Unilever, hampir 6,5 tahun lebih dihabiskan bersama divisi Supply Chain. Perpindahan ke divisi baru akan memberi saya perspektif yang berbeda dari sebelumnya. Jika Supply Chain sangat dekat dengan proses manufacturing dan engineering, maka Customer Development dan Marketing Operation akan membantu saya berinteraksi lebih dekat mengenal konsumen dan pasar. Sebenarnya Marketing bukan dunia yang asing dengan saya, sebab saya sendiri lulusan Marketing. Jadi peran baru ini akan melatih saya mengkombinasi pengetahuan Human Resource dengan Marketing.
Kedua, jika sebelumnya saya bekerja dalam lingkup lokal/nasional dalam menangani isu human resource dan industrial relations di pabrik, maka sekarang saya akan belajar menangani isu human resource untuk organisasi lintas negara. Tantangan yang dihadapi terkait budaya yang berbeda, termasuk di dalamnya proses perpindahan atau relokasi karyawan dari satu negara ke negara lainnya. Di sini, pengetahuan tentang ketenagakerjaan lintas negara menjadi penting. Tidak hanya itu, peran baru ini mengharuskan saya belajar menerapkan keterampilan mempengaruhi orang lain dari negara berbeda-beda, bahasa keren-nya strategic influencing.
Ketiga, jika sebelumnya saya hanya pindah sementara seorang diri, maka kali ini saya harus memindahkan seluruh anggota keluarga ke tempat baru. Setelah mempertimbangkan waktu yang tepat, akhirnya saya dan istri sepakat untuk berpindah bersama-sama dengan membawa keempat anak kami sekaligus pada hari pertama saya bertugas. Hal ini dengan beberapa pertimbangan, yakni masa tahun ajaran baru yang akan segera dimulai dan kondisi istri yang saat ini sedang hamil besar. Jika menunda keberangkatan, maka istri dan anak-anak harus menunggu sampai beberapa bulan ke depan sampai proses melahirkan dan persiapan dokumen keimigrasian buat anggota keluarga yang baru.
Persiapan Kepindahan
Tinggal di negeri berbeda untuk jangka waktu yang lebih lama akan menjadi pengalaman baru buat saya dan keluarga. Kami perlu melakukan penyesuaian untuk tempat tinggal, sekolah anak, termasuk interaksi dengan lingkungan yang baru.
Alhamdulillah proses pindah berjalan lancar meskipun relatif saya dan keluarga hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk menyelesaikan berbagai urusan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan:
Sekolah buat anak-anak
Pindah ke negara berbeda meskipun dekat tidaklah mudah buat keluarga besar seperti saya. Di usia 30 lebih sedikit, saya telah memiliki 3 orang putra dan 1 orang putri. Ada 3 orang anak yang perlu disiapkan perpindahan ke sekolah yang baru. Adapun putri yang paling kecil masih berusia 2 tahun. Untuk sekolah, pilihan buat anak pertama saya yang berusia 10 tahun jatuh pada Madrasah Al Irsyad, sekolah lokal setempat yang mengkombinasi pengajaran agama. Namun ada tes yang cukup ketat agar bisa diterima. Pilihan kedua adalah sekolah internasional di daerah Orchard. Adapun buat anak kedua dan ketiga yang berusia 6 dan 4 tahun, pilihan jatuh pada sekolah berbasis Montessori.
Tempat tinggal baru
Setelah mengunjungi 8 tempat bersama agen yang ditunjuk, pilihan jatuh pada sebuah apartemen di daerah Serangoon. Jika Anda pernah berkunjung ke Singapura, daerah ini dekat dengan kawasan Little India dan juga perkampungan Melayu. Saya dan istri memilih tempat ini karena dekat dengan lokasi sekolah anak-anak. Pertimbangan ini yang paling utama agar mereka bisa dengan cepat dan nyaman menikmati hari-harinya di negeri yang baru. Tempat ini juga hanya beberapa ratus meter dari stasiun MRT terdekat (Lorong Chuan) yang berada pada jalur yang sama dengan lokasi kantor saya. Jadi nantinya saya bisa memanfaatkan moda transportasi kereta api dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit.
Perpindahan barang
Semenjak saya menikah, saya mengalami 6 kali pindah rumah. Perpindahan pertama sebulan setelah menikah dari pondok mertua indah ke rumah petak kecil di daerah Tanah Baru Depok. Selanjutnya hampir setiap dua tahun saya dan keluarga berpindah tempat mulai dari daerah Depok 2, Cikarang Baru, kompleks Rewwin Sidoarjo, dan rumah kami terakhir di Delta Aster Sidoarjo sebelum sekarang pindah ke Singapura. Urusan paling merepotkan adalah memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk perpindahan kali ini, meskipun dibantu perusahaan relokasi, saya dan istri harus memilah mana barang yang perlu dibawa dan mana yang tidak. Sebagian kecil barang dibawa ke Singapura dan sebagian lainnya dikirim ke Jakarta jika suatu saat kembali lagi ke Indonesia.
Tiga minggu terakhir adalah masa yang sibuk dengan segala persiapan: dokumen imigrasi, administrasi relokasi, serah terima tugas dengan pengganti saya di Surabaya, perpindahan fisik, dan persiapan untuk menyelesaikan administrasi izin kerja, sekolah dan tempat tinggal.
Alhamdulillah, kami bersyukur banyak kemudahan dan hal tak terduga yang membantu memperlancar proses kepindahan ini. Dan tidak terasa sudah seminggu saya dan keluarga berada di tempat baru.
Buat saya sendiri, minggu ini adalah periode yang sangat sibuk untuk serah terima tugas baru, melakukan perkenalan dan membuat janji pertemuan dengan masing-masing business partner yang nantinya akan menjadi mitra kerja saya.
Semoga tempat yang baru ini akan membawa berkah dan pelajaran baru buat kami sekeluarga. Nantinya, saya akan menulis kembali secara rutin untuk blog ini yang selama beberapa minggu terakhir agak terbengkalai.
Berhubung tempat tinggal sementara kami sangat dekat dengan Singapore River, maka untuk menghabiskan akhir pekan, saya sekeluarga menyusuri jalan sepanjang Singapore River dari daerah Robertson Walk, Raffles Site, sampai patung Merlion kurang lebih 1,5 km.
Dan bersama warga setempat kami melakukan sholat Idul Adha di Masjid Omar Kampong Melaka.
Jika nantinya ada diantara pembaca blog ini yang sedang bertugas atau jalan-jalan ke Singapura, jangan lupa untuk berkirim berita. Siapa tahu kita bisa bertemu di sini.
Salam dari Singapura.