Search Results for: Miliki Rencana

Tips Produktivitas 1 – Miliki Rencana

Plan Your Steps Terinspirasi dari blog AkhmadGuntar.com, saya tertarik untuk membuat artikel berseri tentang tips produktivitas. Sesuai dengan nama blog ini Explore Your Self, saya telah melakukan eksplorasi pribadi apa yang membuat saya produktif dan sebaliknya apa saja yang menghambat produktivitas. Untuk itu, saya ingin berbagi tips produktivitas yang membuat hidup lebih baik, lebih teratur dan tentunya bermanfaat buat diri sendiri maupun orang banyak.

Selamat menikmati sajian tips produktivitas dari blog kesayangan Anda ini.

Tips Produktivitas 1: Buat Rencana

Merencanakan adalah sebuah proses awal sebelum mengerjakan. Pekerjaan-pekerjaan besar tidak akan terlaksana tanpa adanya sebuah rencana yang matang, terukur, dan dipersiapkan dengan baik. Untuk itu tips pertama dalam seri produktivitas ini adalah miliki rencana.

Apakah sesuatu bisa dilakukan tanpa direncanakan terlebih dahulu? Jawabnya tentu bisa saja namun hampir dapat dipastikan hasilnya tidak akan sebaik pekerjaan yang memang direncanakan. Rencana ibarat kompas yang menuntun arah tujuan dan mengajak kita fokus pada tujuan tersebut.

Bagaimanakah cara menyusun rencana Anda?

Ada banyak cara untuk melakukan itu.

  • Buat daftar aktivitas

    Cara termudah adalah dengan membuat daftar atau poin-poin yang ingin Anda lakukan hari ini, besok, minggu depan dan seterusnya. Misalnya hari ini Anda ingin membuat sebuah tulisan, pergi ke bengkel untuk service mobil, menemani istri belanja bulanan dan seterusnya. Gunakan catatan kecil atau fungsi notes di handphone Anda.
  • Pecah rencana besar menjadi rencana kecil

    Cara lain adalah dengan membuat perencanaan besar kemudian dipecah ke dalam rencana lebih kecil sampai ke tindakan yang dapat diselesaikan dalam tempo 1-2 jam. Misalkan Anda merencanakan pesta pernikahan dalam 3 bulan ke depan. Maka tetapkan hal-hal utama yang menjadi rencana Anda misalnya: menetapkan lokasi acara, menentukan vendor penyedia makanan, membentuk panitia kecil dan seterusnya. Dari rencana-rencana tersebut, pecah ke dalam aktivitas yang lebih kecil seperti: menelpon katering, membayar uang tanda jadi sewa gedung, membuat daftar undangan dan seterusnya.

Dengan cara ini Anda akan mengetahui detail dari sebuah aktivitas besar dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap item-nya.

Merencanakan apa yang akan Anda lakukan dalam setiap aktivitas

Misalkan Anda dan istri akan pergi berbelanja bulanan hari ini. Apakah Anda akan langsung berangkat atau membuat catatan kecil terlebih dahulu apa saja yang harus dibeli?

Banyak orang memilih cara pertama yakni langsung berbelanja tanpa merencanakan terlebih dahulu. Cara ini sah-sah saja jika Anda memiliki daya ingat yang baik dan sudah tau betul apa yang perlu Anda beli. Jika tidak, maka akan beresiko Anda membeli apa yang tidak dibutuhkan karena terlihat menarik dan melupakan apa yang sebenarnya perlu.

Sebaiknya sediakan waktu 10 menit untuk melihat ke dapur Anda apa saja yang kurang dan perlu dibeli. Catat barang-barang kebutuhan Anda sehingga tidak ada yang terlewatkan. Jika perlu kelompokkan berdasarkan jenisnya seperti: Daging/ikan, susu/kopi/teh, mie, beras dan seterusnya sesuai kebiasaan Anda.

Cara ini akan membantu Anda untuk berbelanja dengan cepat dan efisien. Anda juga akan terhindar dari impulse buying – membeli secara tidak sadar dan tiba-tiba karena sesuatu menarik perhatian Anda.

Sama halnya ketika Anda menghidupkan komputer untuk mengerjakan banyak hal, tetapkan terlebih dahulu rencana yang akan dilakukan. Apakah Anda akan memeriksa email, melihat facebook untuk beberapa waktu, mengerjakan laporan dan seterusnya. Dengan cara ini perhatian Anda tidak teralihkan dengan kegiatan lain yang malah menghambat produktivitas dan melalaikan tugas yang sebenarnya perlu dilakukan.

Beberapa tipe orang tidak suka dengan perencanaan seperti ini. Menurut saya hal itu wajar karena tidak semua orang sama. Jika Anda termasuk tipe yang senang sesuatu tanpa perencanaan, minimal miliki rencana besarnya saja dan Anda akan lebih produktif.

Rencana adalah kreasi pertama

Dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menjelaskan bahwa setiap tindakan membutuhkan dua tahap. Tahap pertama adalah menciptakannya dalam ide mental Anda dan tahap kedua mewujudkan ke dalam bentuk nyata. Mirip seperti seorang insinyur yang mengkhayalkan gambar rumah di benaknya dan mewujudkannya ke atas kertas. Kemudian dari gambar teknik yang matang diwujudkan ke dalam bangunan sesungguhnya.

Dengan membuat rencana, Anda bisa berpikir jernih apa yang sebenarnya mau Anda lakukan, sejauh mana Anda akan melakukannya dan berapa banyak waktu yang akan Anda habiskan untuk itu. Bayangkan jika seorang insinyur membangun rumah tanpa rencana, maka yang terjadi adalah rumah tersebut harus dibongkar pasang di sana sini karena salah pengaturan.

Rencana tanpa komitmen melaksanakan akan sia-sia

Pernahkah Anda mengalami rencana tinggal rencana dan tidak berhasil diwujudkan? Hal ini bisa karena beberapa faktor:

  • Rencana yang dibuat terlalu ambisius dan tidak realistis dengan kemampuan. Misalkan Anda merencanakan melakukan banyak hal dalam tempo yang sangat singkat, maka akan berakhir dengan kekecewaan karena tidak berhasil melakukannya.
  • Rencana yang dibuat tidak diniatkan untuk dilakukan. Buatlah rencana sesuai dengan apa yang memang Anda ingin dan perlu lakukan. Jangan buat rencana tanpa komitmen dan niat melaksanakannya.

Agar rencana Anda bisa berhasil, gunakan panduan membuat rencana yang SMART yakni:

  • Specific, jelas apa yang akan dilakukan,
  • Measurable, dapat diukur hasilnya
  • Actionable, dapat dilaksanakan oleh Anda sendiri maupun orang lain yang akan terlibat
  • Reasonable, masuk di akal, mungkin dilakukan dengan sumber daya yang Anda miliki
  • Time Frame, memiliki rentang waktu yang jelas kapan dilakukan dan kapan selesai

Rencana tak selalu sesuai dengan harapan

Manusia berencana, Allah akan menentukan. Tidak setiap rencana akan berjalan sesuai apa yang diinginkan. Tak jarang yang terjadi adalah sebaliknya. Tidak perlu risau dengan hal tersebut. Karena memang tugas kita adalah mempersiapkan sesuatu dan mengerjakannya sebaik mungkin. Dengan cara itu kita melakukan kewajiban. Allah memberi kita akal, pikiran dan hati semuanya untuk dimanfaatkan dengan baik.

Jika Anda gagal melakukan sesuatu yang telah Anda rencanakan dengan baik, mungkin ada pesan khusus di sana yang bisa dipelajari. Lewat pesan itu Anda bisa membuat rencana yang lebih tepat yang sesuai dengan jalan hidup Anda.

Apapun hasilnya, serahkan pada Yang Maha Kuasa dan Maha Memiliki Rencana. Sampai pada akhirnya Allah berkenan memberikan inspirasi rencana-rencana kita yang sejalan dengan kehendak-Nya. Di sanalah pekerjaan yang berat sekalipun akan terasa sedemikian ringan.

Selamat membuat rencana dan bekerja penuh produktivitas.

Tips Produktivitas 1 – Miliki Rencana Read More »

Merencanakan Keuangan Rumah Tangga

Jika Anda mengamati blog ini, maka Anda akan menemukan salah satu tema yang banyak saya tuliskan adalah tentang perencanaan keuangan. Mengapa saya tertarik tentang hal tersebut? Dan bagaimana kisahnya sehingga saya bisa berbagi tentang keuangan keluarga kepada Anda? Berikut adalah kisahnya.

Saya lahir dari sebuah keluarga sederhana. Ketika memasuki kuliah, seperti kebanyakan mahasiswa lain, saya pun masih menerima kiriman dari orangtua. Uang tersebut harus dimanfaatkan dengan baik agar segala keperluan mulai dari uang kuliah, makan, kost dan lain-lain bisa terpenuhi. Ketika masih mahasiswa, saya juga memutuskan untuk menikah, dan sejak itu resmi saya harus mulai mengelola keuangan sendiri, lepas dari campur tangan orangtua.

Sebagai mahasiswa yang belum lulus, praktis saya hanya bisa bekerja paruh waktu. Karena senang dengan bidang pendidikan dan pengajaran, saya pun menjadi guru les privat. Murid pertama saya kelas IV SD kemudian ditambah dengan murid lainnya di SMP. Penghasilan dari mengajar les ini memang tidak banyak. Sejak itulah saya mulai belajar mengelola keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya. Hal ini saya lakukan agar seberapapun penghasilan yang Allah berikan, bisa saya manfaatkan dengan baik, tanpa harus menggantungkan diri kepada orang lain.

Dulu perencanaan keuangan saya masih sangat sederhana. Saya menggunakan Excel untuk memperkirakan berapa kebutuhan saya ke depan dan estimasi penghasilan yang akan diterima. Saya masih ingat betul ketika itu saya dan istri membuat perkiraan berapa uang yang harus dihabiskan untuk membeli beras, lauk pauk dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Waktu itu jatah belanja rumah tangga saya adalah 7.000 rupiah per hari. Artinya, jika ada hari di mana belanja lebih dari nilai tersebut, maka di hari lainnya harus dikurangi. Sedangkan jika kami sekeluarga bisa menahan diri untuk belanja lebih hemat di awal bulan, maka menjelang akhir bulan kelebihan uang belanja bisa ditambahkan untuk membeli makanan yang lebih baik.

Oh ya, selain menjadi pengajar privat, karena hobi mengotak-atik komputer, saya pun memiliki profesi sebagai penjual komputer. Pelanggan saya adalah rekan-rekan mahasiswa yang membutuhkan komputer namun tidak paham jenis seperti apa yang mereka butuhkan. Usaha ini merupakan kegiatan kecil-kecilan yang menopang perekonomian rumah tangga saya saat itu.

Satu hal yang saya pelajari saat itu adalah ketidakpastian penghasilan karena murid bisa bertambah dan bisa berkurang. Termasuk penjualan kadang lancar kadang tidak. Maka saya belajar merencanakan bagaimana menata sedikit kelebihan penghasilan untuk menutupi kekurangan di periode berikutnya. Hal sebaliknya adalah mengatur penghasilan bulan berjalan yang terbatas agar cukup sampai datangnya penghasilan baru. Salah satu yang harus saya tata saat itu adalah bagaimana agar pada waktunya saya bisa membayar biaya kontrak rumah petak sebesar 120.000 per bulannya.

Menjelang lulus, saya mendapat pekerjaan sebagai instruktur simulasi bisnis yang mengajarkan mahasiswa dan siswa SMU memahami laporan keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Tentu saja pendapatan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Walaupun demikian, saya dan istri berkomitmen agar peningkatan gaya hidup tidak boleh lebih cepat dari pendapatan. Jika memang masih bisa bertahan dengan gaya hidup sebelumnya, maka itulah yang akan dilakukan. Selisihnya bisa untuk menabung dan membantu anggota keluarga lain yang membutuhkan.

Alhamdulillah cara seperti itu terus saya lakukan sampai sekarang. Dan saya pun masih mencatat berapa pengeluaran dan penghasilan dalam rangka merencanakan keuangan keluarga. Kami hampir tidak pernah membeli sesuatu sebelum diberi kemampuan untuk memilikinya. Jika ingin membeli sesuatu yang agak mahal seperti TV misalnya, maka saya akan menyisihkan penghasilan tiap bulan sampai saatnya terkumpul penuh untuk membeli barang yang dibutuhkan secara tunai. Termasuk ketika sudah memiliki kemampuan, perencanaan yang baik akan membuat kita berpikir secara jernih kewajaran antara keinginan dan kebutuhan yang hendak dipenuhi.

Apa yang saya lakukan sangat terasa manfaatnya. Pertama kita akan lebih mudah bersyukur karena rezeki yang Allah berikan bisa dikelola dengan baik dan selalu cukup guna memenuhi berbagai keperluan. Kedua kita jarang mengeluh karena perencanaan yang baik membuat hidup lebih tertata. Ketiga kita bisa membantu orang lain karena telah berhasil memenuhi kebutuhan keluarga secara wajar dan berbagi dengan orang lain kelebihannya. Keempat kita bisa menghindari hutang yang tidak perlu atau ketergantungan kepada orang lain. Kelima pikiran akan lebih jernih karena tidak disibukkan guna memikirkan hutang yang harus dibayar, atau keinginan berlebih yang ingin dipuaskan sebelum tiba kemampuan memilikinya.

Karena itu saya ingin berbagi kepada Anda semua pembaca blog ini. Jika Anda belum terbiasa membuat perencanaan, lakukanlah mulai dari sekarang. Mumpung usia masih muda, mumpung anak masih kecil, mumpung keperluan hidup masih bisa dikelola. Adalah aneh jika Allah sudah memberikan rezeki yang pantas namun kita masih selalu merasa kekurangan dan tidak cukup karena tidak pernah mengelolanya dengan baik. Kalaupun kita termasuk orang yang mendapat rezeki dunia terbatas, insya Allah kita akan terbantu untuk senantiasa bersyukur dan mencukupkan diri dengan apa yang ada di tangan. Ini akan menjaga kehormatan diri dari bergantung kepada makhluk.

Itulah sekelumit kisah pribadi yang ingin saya bagi kepada Anda semua. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita hamba yang senantiasa ingat bersyukur. Hanya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki. Tugas kita untuk mensyukuri serta memanfaatkannya secara baik dan benar.

Merencanakan Keuangan Rumah Tangga Read More »

Perencanaan Keuangan itu Mudah

Apakah Anda merasa gaji tiap bulan yang diterima dalam beberapa hari sudah habis untuk membayar tagihan rutin?

Apakah Anda termasuk orang yang sulit menabung meskipun penghasilan relatif lumayan?

Apakah Anda memiliki keinginan untuk membeli suatu barang namun terkendala dengan kondisi keuangan sekarang?

Atau apakah Anda salah seorang yang memiliki 5, 6, atau bahkan 10 kartu kredit dan tidak tahu cara melunasinya?

Perencanaan Keuangan itu Mudah Read More »

Scroll to Top