Perencanaan Keuangan itu Mudah

Apakah Anda merasa gaji tiap bulan yang diterima dalam beberapa hari sudah habis untuk membayar tagihan rutin?

Apakah Anda termasuk orang yang sulit menabung meskipun penghasilan relatif lumayan?

Apakah Anda memiliki keinginan untuk membeli suatu barang namun terkendala dengan kondisi keuangan sekarang?

Atau apakah Anda salah seorang yang memiliki 5, 6, atau bahkan 10 kartu kredit dan tidak tahu cara melunasinya?

euro_money
Image taken from http://www.stockxpert.com

Jika Anda menjawab ya pada salah satu pertanyaan di atas, maka tulisan berikut mungkin perlu untuk disimak.

Banyak orang bekerja dan memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarga namun selalu merasa kurang dan kurang. Setiap hari pikiran disibukkan dengan tagihan sana sini yang berdatangan dan berharap seandainya gajian tinggal beberapa hari lagi. Bahkan setelah hari gajian tiba maka uang yang ditunggu pun segera habis untuk berbagai pos yang antri dilunasi.

Hal yang menarik adalah, kondisi di atas ternyata tidak hanya dialami oleh orang yang berpenghasilan rendah. Bahkan banyak orang bergaji puluhan juta pun tidak pernah bisa menabung dengan baik atau bahkan selalu kesulitan dalam melunasi tagihan kartu kreditnya sendiri.

Lalu, apa yang salah dalam hal tersebut? Jawabnya adalah kurangnya perencanaan. Tanpa rencana maka pengeluaran menjadi tidak terkendali dan tidak dapat diprediksi. Penghasilan yang besar seolah-olah menjadi kecil sehingga lama kelamaan kita pun kehilangan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah.

Sekarang, mari kita mulai belajar bagaimana merencanakan keuangan. Secara sederhana hal ini berarti dengan membuat suatu rencana bagaimana penghasilan Anda dikelola untuk berbagai keperluan baik di masa lalu, masa kini dan masa depan. Masa lalu berarti terkait dengan tindakan Anda melakukan pengeluaran tanpa membayarnya secara penuh atau berhutang. Masa kini adalah menyusun anggaran belanja rutin dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar daripada pendapatan. Masa depan adalah membuat rencana untuk pemenuhan suatu pengeluaran yang akan terjadi di masa mendatang, bisa beberapa bulan ke depan atau bahkan beberapa tahun.

Proses ini akan dapat dilakukan dengan baik ketika Anda:

  • Mengetahui kondisi keuangan Anda secara umum dan problematikanya
  • Menghitung berapa jumlah hutang yang Anda miliki dan mulai melunasinya secara teratur
  • Mengidentifikasi pola pengeluaran rutin baik harian, bulanan, dan tahunan sehingga bisa membuat perencanaan belanja (budgeting) yang tepat
  • Mulai menabung secara teratur secara periodik
  • Menyusun rencana untuk pengeluaran beberapa tahun ke depan dan membuat persiapan memenuhinya

Lalu bagaimana langkah sederhana untuk memulainya? Berikut saya berikan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

1. Mulailah mencatat segala pengeluaran, tidak peduli besar atau kecil.

Kebanyakan orang tidak pernah mencatat apa yang dia beli dan konsumsi. Akibatnya orang sering merasa heran koq uang cepat sekali menguap. Dengan mencatat pengeluaran secara tidak langsung Anda akan melatih kesadaran berapa banyak sebenarnya uang yang telah dikeluarkan. Pencatatan juga membantu untuk mengetahui frekuensi pengeluaran untuk suatu pos tertentu dan membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang sekedar keinginan belaka.

2. Identifikasi pengeluaran rutin bulanan dan tahunan

Setiap orang atau keluarga biasanya punya pola pengeluaran yang mirip dari bulan ke bulan termasuk dari tahun ke tahun. Setelah Anda punya catatan pengeluaran, coba lihat apa saja yang menjadi pengeluaran rutin Anda dan bagaimana frekuensinya. Perhatikan apakah setiap bulan Anda harus mengeluarkan dua ratus ribu untuk susu bayi, tiga ratus ribu lagi untuk membeli bensin, dua puluh ribu untuk membeli teh di pinggir jalan dan seterusnya.

Amati pula pola enam bulanan, tahunan, dua tahunan dan seterusnya. Coba teliti berapa yang Anda keluarkan setiap bulan Agustus untuk memperpanjang STNK kendaraan, uang kuliah yang harus dilunasi tiap bulan Januari dan Juli, kontrakan rumah yang harus dibayar pada bulan Maret setiap dua tahun, dan seterusnya.

3. Menyusun rencana pengeluaran (budgeting)

Setelah tahu apa saja yang Anda biasa keluarkan, sekarang mulailah buat budget di awal bulan untuk pengeluaran bulan berjalan. Lebih oke lagi jika Anda bisa menyusun langsung sampai setahun ke depan.

Tentukan apa saja yang menjadi kebutuhan namun bukan keinginan dan tetapkan berapa jumlah yang layak dan wajar untuk dikeluarkan. Pastikan seluruhnya lebih kecil dari pendapatan Anda.

Jangan lupa pada bagian ini masukkan pula berapa uang yang Anda sisihkan untuk ditabung. Percayalah, jika Anda tidak melakukannya, tidak akan ada sisa di akhir bulan untuk disisihkan.

Perhatikan pula hutang atau cicilan yang Anda miliki, tetapkan dalam budget tersebut sehingga hutang Anda secara teratur akan terlunasi.

Wah, ternyata banyak ya dan mungkin kalau ditotal jumlahnya melebihi pendapatan Anda. Jika hal ini terjadi, maka saatnya Anda menimbang-nimbang mana yang menjadi prioritas dan mana yang bukan. Anda mungkin perlu mengurangi budget untuk nonton film di bioskop, mengurangi frekuensi makan malam di luar rumah, membeli baju atau sepatu baru dan lain-lain.

4. Menabung secara periodik

Pendapatan yang besar ternyata tidak menjamin seseorang bisa menyisihkan uang untuk ditabung atau tidak. Banyak yang punya gaji puluhan juta, tapi hanya bersisa beberapa ratus ribu saja untuk ditabung, bahkan kadang masih minus. Sementara yang lain punya pendapatan terbatas namun masih bisa menyisihkan untuk tabungan meskipun tidak banyak.

Menabung yang baik dilakukan segera setelah Anda mendapatkan penghasilan. Jadi begitu gajian tiba, sesuai rencana yang telah dibuat, segera simpan sejumlah tertentu untuk tabungan. Agar aman, pisahkan rekening bank untuk tabungan dan bila perlu jangan dibuatkan ATM sehingga Anda tidak tergoda untuk mengambilnya kembali.

5. Perencanaan untuk masa depan

Mungkin ada punya keperluan atau rencana khusus dua tahun mendatang, maka susunlah. Jika 2 tahun lagi anak Anda akan masuk SD, maka perkirakan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan dan sisihkan setiap bulan sehingga mencapai jumlah yang cukup ketika waktunya tiba. Mungkin Anda memerlukan rekreasi bersama keluarga, maka tetapkan seberapa besar dana yang diperlukan dan siapkan sejak sekarang sehingga pada hari-H Anda tidak perlu mencari sumber lain, cukup dari dana yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.

Bagaimana, mudah bukan? Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda untuk memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik sehingga tidak diperbudak oleh uang melainkan Anda-lah yang memegang kendali untuk menggunakan uang secara bijaksana, wajar dan pada tempatnya.

Silakan simak tulisan saya lainnya yang akan membahas lebih detail tentang prinsip-prinsip dan praktek merencanakan keuangan, berdasarkan informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber dan tentunya pengalaman pribadi dalam menjalankannya.

So, let’s start planning.

34 thoughts on “Perencanaan Keuangan itu Mudah”

  1. Thanks atas artikelnya. Tetap semangat, tulis lebih banyak lagi ya!! 🙂
    Salah satu tujuan dari budget adalah untuk memastikan kita bisa menabung setiap bulan, minimal sebesar 10% dan ideal-nya sebesar 30% dari total income.

  2. @ Sony
    Thanks atas kunjungannya Pak Sony. Setuju salah satu tujuan membuat budget agar bisa rutin menabung. Next saya akan menulis tentang menyiapkan budget bulanan dan tahunan. Ditunggu masukannya untuk topik ini guna mendapatkan perspektif yang lebih luas.

  3. Benar juga yah,kalau kita konsekwen dalam mencatat pengeluaran dan pem asukan,kemungkinan besar kita dapat melihat mana kebutuhan yg utama dan mana yg seharusnya bisa dikurangi..terima kasih atas info dan pengetahuannya,InsyaAllah Saya akan mencobanya dan Saya bisa membuat perencanaan keuangan dalam keluarga,terima kasih banyak…Mas,salam sukses dan terus berkarya.

  4. saya senang sekali dengan budget bulanan untuk keluarga.kalo penghailannya tidak tetap berubah-ubah setiap bulannya gmn ya…? mhn jawabanny ke email saya

    1. Mbak Irma,

      Perencanaan keuangan sangat baik termasuk untuk yang penghasilannya berubah-ubah seperti freelancer. Ada kalanya punya penghasilan dan bisa untuk hidup 3 bulan tapi selama tiga bulan ke depan tidak punya project khusus sehingga tidak ada pemasukan.
      Prinsipnya adalah seluruh pendapatan bulan ini dibudgetkan untuk pengeluaran bulan mendatang. Dengan demikian, kita membiayai hidup bulan depan dengan sesuatu yang sudah ada. Lantas bagaimana untuk biaya hidup bulan ini? Jawabannya adalah tabung dahulu pendapatan sebulan.
      Saya menggunakan prinsip seperti ini dalam budgeting bulanan. Dengan demikian seluruh pendapatan saya di bulan ini tidak akan dipakai sampai bulan depan. Semoga membantu.

  5. Tks tuk semua tips-tipsnya. Keluarga dan Saya sendiri masih sulit untuk mengendalikan anggaran keuangan. kadang selalu saja ada pengeluaran keuangan tanpa dipikirkan masak2 terlebih dahulu. apalagi kalau lagi jalan2 ke mall dan lihat ada barang diskon gede2an pinginnya selalu mau beli aja…… tapi apapun semua itu saya ucapkan terimakasih untuk informasi ini. mudah2an keluarga saya bisa mempraktekannya dengan lebih baik lagi. salam.

  6. assalamualaikum wr.wb

    sebelumnya mohon maaf

    pernah saya datang kerumah seorang kiyai/ustad bersama dua orang teman saya sesampai diruamah kiyai saya bertiga diceramai ngalor ngidul tentang kesabaran,tawakkal,berusaha jadi orang yang benar2 taqwa,jadilah orang yang bekerja keras dll,pada saat itu kondisi saya bertiga beda2 baik dari segi ilmu,kekayaan,pola pikir,dll singkatnya diantara kita bertiga ada yang dari golongan masyarakat miskin ilmu dan pekerjaan(ekstrimnya mlarat banget),ada yang punya keinginan besar tetapi tidak punya modal,ada yang punya modal tetapi tidak tahu dipakai untuk usaha apa (jangan2 nanti modal habis untung nol besar)

    lucunya setelah kami bertiga pulang dari pak kiyai (kebetulan pak kiyai ini tergolong kiyai yang lumayan kaya ),ada salah satu teman saya yang melarat ini seketika tertawa terbahak bahak,akhirnya saya penasaran dan bertanya:kenapa tertawa dol!!!……….si dol menjawab”pak yai ngomong kayak gitu memang gampang,la wong kiyainya duwitnya banyak,istrinya cantik,rumahnya mewah coba deh kalau kiyainya miskin ilmu,melarat kayak saya,apakah dia bisa sabar,tawakkal,dan masih ingin berusaha?…………

    dari cerita ini ada sebersit pertanyaan:memang benar apa yang diutarakan pak kiyai dan pak noer (orang yang punya segalanuya lebih2 ilmunya ),kalau pak noer seperti teman saya yang melarat kira-kira bagai mana ya?………………..ha…ha…

    salam
    silo semedi

    1. Salam,
      Apa yang saya sampaikan dalam tersebut merupakan apa yang benar-benar saya lakukan sejak dulu sampai sekarang. Meskipun saya tidak sampai melarat, tapi bukan berati hidup saya selalu mudah.

      Salah satu kesalahan banyak orang adalah dengan sikap mental bahwa “dia bisa mengatakan seperti ini dan seperti itu karena sudah begini. Padahal sebebuah pembicaraan harus dilihat dari content-nya. Bukan siapa yangmengatakan.

  7. Bambang Suharto

    Thanks mas Noer info Perencanaan Keuangan sangat membantu saya untuk lebih control dalam pengeluaran dan rencana menabung semakin kuat saja, maklum saya orangnya pemboros dan ga bisa pegang / control pengeluaran.

    Good article brother

  8. Tq Mr.Noer, anda mengingatkan kembali kpd teori yg sebenarnya prnh sy dpt, semoga sy jadi akan sll ingat artikel anda. dan kalau boleh sy akan bagikan tulisan artikel ini kpd teman2 sy. Bisa?

  9. Terima kasih atas tulisannya. Saya sdh mempraktekkan mencatat setiap pengeluaran, besar atau kecil. Dan catatan tersebut rutin saya evaluasi untuk mengecek semua pengeluaran yg terjadi. Sangat membantu sekali krn dari catatan tersebut akhirnya bisa sebagai kontrol utk pengeluaran bulan selanjutnya, mana yg perlu/prioritas, mana yg sebenarnya hanya memuaskan keinginan saja.

  10. Perencanaan keu. pada setiap individu gampang-gampang susah, Pada saat ini sejak Juni 2010 hingga kini biaya hidup masing-masing keluarga bertambah besar dikarenakan inflasi yang cukup tinggi serta ketidak mampuan pemerintah untuk mengkondisikan ekonomi Nasional secara baik. Menurut saya, kalau kebanyakan keluarga pendapatannya pas-pasan (rata2 Rp. 1,8 jt/bulan) akan sangat sulit untuk melakukan perencanaan keu. disaat beban biaya hidup yang sangat tinggi. Bagaimana pendapatnya.

    1. @ Wanda
      Perencanaan keuangan bisa digunakan untuk pendapatan rendah ataupun tinggi.
      Untuk yang penghasilannya terbatas, maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah melihat pola pengeluaran. Dari sana akan terlihat mana yang benar-benar wajib dikeluarkan dan mana yang bisa dipillih-pilih apakah dibelanjakan atau tidak. Jika disiplin insya Allah bisa. Saya menjalani perencanaan keuangan ini sejak awal menikah dan masih mahasiswa dengan penghasilan yang sangat terbatas dan tidak menentu. Alhamdulillah perencanaan yang baik membantu saya untuk hidup tertata.

  11. pakabar mas nur. bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa rejeki yang kita terima tidak bisa dihitung secara matematis?sebagai contoh, secara matematis gaji satu bulan tidak cukup untuk hidup tapi kenyataannya ada aja rejeki yang tak terduga untuk nyambung hidup 1 bulan.

    1. Salam Mas Andika, mohon maaf baru reply sekarang. Benar sekali banyak hal diluar perhitungan kita sebagai manusia. Banyak hal tak terduga yang bisa terjadi. Ini saya alami sendiri terutama di awal pernikahan dengan pendapatan yang tidak jelas. Alhamdulillah dengan pertolongan Allah semuanya bisa dijalani. Yang penting adalah lakukan dulu yang terbaik sebagai bagian dari kewajiban ikhtiar kita dan serahkan hasilnya pada Allah yang maha Kuasa.

  12. As.Wr.wb. Selamat Hari Raya Idul fitri mohon maaf lahir dan bathin.
    Mas Noer Ysh. saya ingin mengomentari pertanyaan mas Noer yang ke 4 yaitu mengenai kartu kredit. jawabannya adalah sampai saya MPP di Tahun ini saya tidak pernah memiliki kartu kredit. bukan karena saya berkecukupan ataupun berkelebihan. Saya pernah menduduki jabatan Ka. Bag. dan saya sering ditawari uang plastik tersebut, namun saya menjaga jangan sampai fasilitas tersebut menjadi bumerang. karena sudah banyak contoh terjadi baik teman kantor, tetangga dan juga kerabat, yang hidupnya berubah drastis 180 derajat pada saat 5-6 debt collector mengintimidasinya. bagaimana saya melihat badannya yang awalnya gemuk menjadi kurus. walaupun saya kadangkala membutuhkan kemudahan uang plastik tersebut pada saat dinas keluar Kota. namun saya tetap bertahan untuk tidak memilikinya.
    Dalam dunia keuangan ada yang namanya Money Management, seperti artikel anda. Jika kita bisa mengaplikasikannya -dalam hal paling sederhana sekalipun- Insya Allah semua akan tetap under control. dan cerdaslah dalam mengelola keuangan kita. biarlah kita dibilang kampungan.

    Salam

    1. Salam Pak Kuswara,

      Kartu kredit memang seperti pisau bermata dua. Buat orang yang tidak tertib sebaiknya jangan dimiliki karena beresiko hutang tak terbayar.

      Sebaliknya jika bisa menggunakannya secara bijak maka kartu ini pun sangat berguna. Saya sering memakainya untuk transaksi online dan pembayaran di luar negeri.

  13. akan terus saya coba, 2 bln ini saya udah mencobanya tp setiap sampai dipertengahan bulan, pencatatan pasti lupa….dan satu yg paling sulit, pengeluaran tak terduga..!!!

    1. Abanx,

      Selamat jika sudah terus mencoba, pelan-pelan kebiasaan mencatat akan melekat dan tidak lupa lagi.
      Untuk pengeluaran tak terduga harus dibudgetkan. Nanti setelah menjalani beberapa bulan akan kelihatan polanya.

  14. Asaalamu’alaikum WR Wb
    jangan lupa ketika mendapat gaji / pendapatan keluarkan yang yang bukan hak kita : zakat ….syukur juga tambah infaknya agar penghasilan kita berkah. Wassalamu”alaikum Wr Wb

  15. Assalamu Alaikum Wr…Wb…
    Tks. Pak. M. Noer, tulisannya sangat bermanfaat utk kita semua, tapi yg masih kendala adalah kemalasan kita utk mencatat apa2 yg sdh kita belanjakan krn merasa tdk sempat, tapi utk mencatat rencana yg akan kita lakukan sdh saya rasakan ketika saya berniat utk berangkat Ibadah Haji, dan Alhamdulillah sdh terlaksana. Saya mohon utk selalu dikirimkan tulisan2 Pak M.Noer yg lain krn sangat bermanfaat utk memotivasi saya. Sekali lagi Tks. Wass.. Wr… Wb…

  16. Terima kasih Pak Noer Artikelnya sangat bermanfaat. Namun sy punya saran, mungkin Pak noer bisa tambahkan contoh-contoh yang ril sehingga mudah di aplikasikan. Bp. Juhana-Depok

  17. salam.. alhmdulillah selama ini sudah dcatat dr pmasukan hingga pengeluaran memang tkadang kurang disiplin, apalagi jk kurang ada phatian dr suami pasti lost alias ambil tabungan khusus “masa depan” hehe… insyaallah untuk lebih bsikap zuhud. tp jk dliat2 ntu dana abisna buat jajan or ngemil 🙂

  18. bagus banget mas tulisannya… tapi apakah prakteknya bisa apabila kita tahu pasti bahwa pendapatan kita sudah minus?? bantu solusinya….

    1. @yuni indra: Mengetahui kondisi kita sudah minus adalah berkah tersendiri. Dengan demikian kita akan menjadi sadar sedemikian pentingnya membuat perencanaan. Jika sudah minus, maka fokuskan pengeluaran pada pengeluaran pokok saja dan potong yang lainnya. Secara bertahap hutang yang ada juga harus dicicil. Memang ini sangat tidak mudah namun tentu kita tidak ingin berada dalam kondisi minus terus-terusan. Jika mendapat penghasilan melebihi biasanya, gunakan untuk menutupi beban hutang yang ada sebelumnya. Semoga dengan cara ini pelan-pelan keuangan akan lebih teratur.

  19. thanks atas smua artikelnya pak,sungguh sangat bermanfaat skali bagi saya dan keluarga.
    smoga tetap exsis slalu…

  20. Tulisan Pak Noer bnr2 relevan dan tdk mengada-ada,saya yakin tulisan ini di buat dari pengalaman2 dalam memanage keuangan. Thanks apa yg anda sampaikan memng benar dan itu sesuai kenyataan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top