Apakah Anda memiliki kartu kredit?
Berapa kartu yang Anda miliki?
Dengan semakin mudahnya mendapatkan kartu kredit, tak jarang orang memiliki kartu plastik ini dalam jumlah fantastis. Bisa 4, 5, 6 atau bahkan 10. Kartu kredit ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dia membantu transaksi tanpa perlu mengeluarkan uang tunai, di sisi lain dia mendorong orang untuk konsumtif dan membeli sesuatu di luar kemampuan.
Lantas bagaimana menggunakan kartu kredit secara bijak? Ikuti tips berikut:
Bayar tagihan tepat waktu
Kartu kredit adalah kartu hutang. Karenanya harus dibayar tepat waktu atau hutang itu akan menggunung seiring dengan berjalannya masa. Catat kapan jatuh tempo kartu Anda dan bayar beberapa hari sebelum deadline. Ingat, selisih satu hari akan membuat Anda kena denda keterlambatan, bunga atas belanja, dan berbagai biaya administrasi lainnya.
Bayar tagihan secara full
Kartu kredit bukan uang tambahan. Sejatinya dia adalah alat pembayaran. Ketika Anda menggunakan kartu kredit, seharusnya Anda memiliki uang minimal sama dengan limit kartu kredit tersebut. Artinya, Anda tidak membelanjakan uang yang sebenarnya tidak dimiliki. Apa yang Anda lakukan hanya mengganti alat pembayaran dengan kartu sementara ini dan segera melunasinya secara full.
Jangan terkecoh dengan pembayaran 10% dari pemakaian karena ini berarti Anda akan dikenakan bunga untuk sisa yang belum dibayar. Orang yang membayar 10% seperti ini biasanya tidak pernah bisa menyelesaikan hutang kartu kreditnya sebelum mereka melepas aset yang berharga.
Belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan
Godaan terbesar orang yang memiliki kartu kredit adalah menggesek di sembarang tempat. Ya, ketika jalan ke mall dan cuti mata, Anda membeli sepatu dan baju baru. Masuk ke restoran cukup membayar dengan sebuah gesekan. Saat itu mungkin Anda kelihatan keren dan meyakinkan. Tapi sadarilah kemampuan keuangan Anda. Beli hanya yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda inginkan. Tak ada gunanya menuruti gengsi jika Anda sengsara kemudian.
Jangan pernah mengambil uang tunai
Salah satu alasan orang memiliki kartu kredit adalah untuk “berjaga-jaga” jika ada kebutuhan mendesak. Karena itu ketika merasa perlu uang tunai tinggal gesek atau masuk ke ATM dan dana pun diterima. Sepintas alasan ini benar dan masuk di akal. Padahal, jika Anda ingin mempersiapkan dana darurat, maka menabunglah. Jika Anda menganggap limit kartu kredit sebagai dana berjaga-jaga, maka menabunglah sejumlah uang yang sama dan itulah dana berjaga-jaga sesungguhnya.
Mengambil uang tunai lewat kartu kredit akan berbiaya besar di mana perhitungan bunga telah dimulai sejak uang Anda terima. Tidak hanya itu, setiap transaksi juga dikenakan biaya yang lumayan besar. Tidak percaya? Coba cek ke penerbit kartu kredit Anda.
Gunakan untuk membayar tagihan rutin
Salah satu manfaat kartu kredit adalah dapat digunakan untuk membayar tagihan rutin di satu tempat. Ya, Anda bisa membayar tagihan listrik, telepon, internet dan lain-lain dibebankan ke satu sumber. Dan ketika tiba saatnya melunasi, Anda cukup membayar di satu tempat dan selesai. Ini sangat praktis dan membantu terutama buat Anda yang suka lupa kapan jatuh tempo pembayaran untuk setiap tagihan rekening rutin.
Gunakan kartu kredit dari Bank yang sama dengan tabungan Anda
Jika Anda memiliki kartu kredit, pastikan dikeluarkan bank yang sama dengan tempat Anda menabung. Beberapa bank mengeluarkan kartu kredit yang bebas iuran tahunan selamanya buat nasabah mereka. Tidak hanya itu, dengan bank yang sama Anda akan bisa membayar tagihan secara otomatis dari rekening tabungan, tanpa dikenakan biaya transfer tambahan.
Hati-hati dengan transaksi online
Kehebatan kartu kredit adalah bisa digunakan untuk transaksi online hampir di semua merchant. Ini tidak bisa dilakukan oleh kartu debit. Bahkan beberapa retailer hanya mau menerima kartu kredit dan tidak menerima pembayaran alternatif seperti Paypal sekalipun.
Walaupun demikian, harap berhati-hati ketika bertransaksi. Pastikan merchant tersebut terpercaya sebelum Anda membayar dengan kartu kredit. Biasanya di setiap website pembayaran ada logo verifikasi yang bisa dicek terlebih dahulu keabsahannya.
Ketika bertransaksi online sedapat mungkin gunakan layanan yang membuat Anda tidak perlu memasukkan langsung data kartu kredit ke sebuah website. Anda bisa bertransaksi dengan Paypal, Google Checkout atau sejenisnya. Gunakan alat pembayaran tersebut lebih dahulu karena relatif lebih aman dan ada proteksi. Jika tidak ada jalan lain, baru gunakan kartu kredit Anda.
Hati-hati, jangan pernah memasukkan nomor kartu di komputer umum yang dipakai bersama. Setiap komputer akan menyimpan data tersebut secara temporer tanpa Anda sadari sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak berkepentingan dan berniat jahat.
Miliki kartu dalam jumlah dan limit secukupnya
Karena kartu kredit adalah kartu hutang, maka miliki secukupnya. Malu kalau terlalu banyak. Saya sendiri punya tiga. Dua milik pribadi mewakili vendor berbeda, sedangkan satu milik perusahaan yang diberikan kepada saya. Saya memerlukan dua karena kebutuhan transaksi online di mana kadang vendor yang satu tidak berhasil di verifikasi sedangkan vendor lainnya bisa.
Pastikan pula limit kartu kredit Anda secukupnya. Gunakan prinsip besarnya total limit kartu yang Anda miliki minimal setara dengan uang tunai yang Anda miliki. Itu artinya seandainya seluruh limit kartu telah terpakai, Anda sebenarnya memiliki kemampuan melunasinya dengan uang tunai tadi.
Jangan memiliki kartu dengan limit berlebihan dan di luar kemampuan keuangan Anda. Sering terjadi orang terlilit hutang kartu kredit yang parah karena terlena dengan limit tersebut dan tidak punya kemampuan membayar.
Alhasil setiap bulan kerjanya hanya membayar cicilan hutang yang mungkin kenikmatannya telah hilang bertahun-tahun lalu sementara sengsaranya terus dirasakan hari ini dan seterusnya.
Jika terlilit hutang, negosiasikan dengan bank
Banyak kasus orang terlilit hutang kartu kredit dan menjadi stress karena terus dikejar-kejar debt collector. Ingat, bank dan penerbit sangat mudah memberikan kartu kepada Anda. Namun ketika Anda mangkir dari pembayaran, mereka juga sangat aktif menagihnya. Jika sudah terlanjur hutang melilit bagai benang kusut, segera negosiasikan dengan bank. Minta untuk membekukan saldo hutang Anda dan buat komitmen pelunasannya. Kalau perlu jual aset yang Anda miliki. Bunga kartu kredit termasuk beban pinjaman termahal sedunia. Dengan bunga 3% sebulan maka Anda membayar beban sekitar 36% setahun. Karena itu jika terlanjur terkena hutang ini, mau tidak mau korbankan aset yang Anda miliki karena jauh lebih menguntungkan ketimbang mempertahankannya. Kecuali jika aset Anda bisa menghasilkan return yang lebih besar dari 36% setahun.
Seandainya Anda terlilit hutang beberapa kartu kredit sekaligus, maka lunasi satu persatu. Beberapa perencana keuangan menyarankan lunasi dari yang kecil sehingga pelan-pelan saldo hutang Anda terkonsentrasi di satu tempat dan Anda bisa fokus menyelesaikannya.
Jika tidak mampu, lupakan keinginan memiliki kartu kredit
Tidak semua orang perlu kartu kredit. Jika Anda tidak mampu, buang jauh-jauh keinginan memiliki kartu kredit. Akan lebih banyak mudaratnya jika Anda memiliki sesuatu di luar kemampuan. Sekali lagi Anda harus paham bahwa fungsi dasar kartu kredit adalah sebagai alat tukar pembayaran. Bukan uang tambahan atau dana darurat.
Jika memang penghasilan Anda belum memadai, maka memanfaatkan apa yang ada di tangan akan jauh lebih terhormat ketimbang berhutang kartu plastik yang membuat jatuh harga diri Anda.
Semoga tips di atas membantu Anda menjadi pengguna kartu kredit yang cerdas. Manfaatkan kemudahan dari kartu kredit, jangan mau dikenakan bunga dan dendanya.
Selamat bertransaksi dengan bijak.