Perencanaan Keuangan

Merencanakan Keuangan Rumah Tangga

Jika Anda mengamati blog ini, maka Anda akan menemukan salah satu tema yang banyak saya tuliskan adalah tentang perencanaan keuangan. Mengapa saya tertarik tentang hal tersebut? Dan bagaimana kisahnya sehingga saya bisa berbagi tentang keuangan keluarga kepada Anda? Berikut adalah kisahnya.

Saya lahir dari sebuah keluarga sederhana. Ketika memasuki kuliah, seperti kebanyakan mahasiswa lain, saya pun masih menerima kiriman dari orangtua. Uang tersebut harus dimanfaatkan dengan baik agar segala keperluan mulai dari uang kuliah, makan, kost dan lain-lain bisa terpenuhi. Ketika masih mahasiswa, saya juga memutuskan untuk menikah, dan sejak itu resmi saya harus mulai mengelola keuangan sendiri, lepas dari campur tangan orangtua.

Sebagai mahasiswa yang belum lulus, praktis saya hanya bisa bekerja paruh waktu. Karena senang dengan bidang pendidikan dan pengajaran, saya pun menjadi guru les privat. Murid pertama saya kelas IV SD kemudian ditambah dengan murid lainnya di SMP. Penghasilan dari mengajar les ini memang tidak banyak. Sejak itulah saya mulai belajar mengelola keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya. Hal ini saya lakukan agar seberapapun penghasilan yang Allah berikan, bisa saya manfaatkan dengan baik, tanpa harus menggantungkan diri kepada orang lain.

Dulu perencanaan keuangan saya masih sangat sederhana. Saya menggunakan Excel untuk memperkirakan berapa kebutuhan saya ke depan dan estimasi penghasilan yang akan diterima. Saya masih ingat betul ketika itu saya dan istri membuat perkiraan berapa uang yang harus dihabiskan untuk membeli beras, lauk pauk dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Waktu itu jatah belanja rumah tangga saya adalah 7.000 rupiah per hari. Artinya, jika ada hari di mana belanja lebih dari nilai tersebut, maka di hari lainnya harus dikurangi. Sedangkan jika kami sekeluarga bisa menahan diri untuk belanja lebih hemat di awal bulan, maka menjelang akhir bulan kelebihan uang belanja bisa ditambahkan untuk membeli makanan yang lebih baik.

Oh ya, selain menjadi pengajar privat, karena hobi mengotak-atik komputer, saya pun memiliki profesi sebagai penjual komputer. Pelanggan saya adalah rekan-rekan mahasiswa yang membutuhkan komputer namun tidak paham jenis seperti apa yang mereka butuhkan. Usaha ini merupakan kegiatan kecil-kecilan yang menopang perekonomian rumah tangga saya saat itu.

Satu hal yang saya pelajari saat itu adalah ketidakpastian penghasilan karena murid bisa bertambah dan bisa berkurang. Termasuk penjualan kadang lancar kadang tidak. Maka saya belajar merencanakan bagaimana menata sedikit kelebihan penghasilan untuk menutupi kekurangan di periode berikutnya. Hal sebaliknya adalah mengatur penghasilan bulan berjalan yang terbatas agar cukup sampai datangnya penghasilan baru. Salah satu yang harus saya tata saat itu adalah bagaimana agar pada waktunya saya bisa membayar biaya kontrak rumah petak sebesar 120.000 per bulannya.

Menjelang lulus, saya mendapat pekerjaan sebagai instruktur simulasi bisnis yang mengajarkan mahasiswa dan siswa SMU memahami laporan keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Tentu saja pendapatan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Walaupun demikian, saya dan istri berkomitmen agar peningkatan gaya hidup tidak boleh lebih cepat dari pendapatan. Jika memang masih bisa bertahan dengan gaya hidup sebelumnya, maka itulah yang akan dilakukan. Selisihnya bisa untuk menabung dan membantu anggota keluarga lain yang membutuhkan.

Alhamdulillah cara seperti itu terus saya lakukan sampai sekarang. Dan saya pun masih mencatat berapa pengeluaran dan penghasilan dalam rangka merencanakan keuangan keluarga. Kami hampir tidak pernah membeli sesuatu sebelum diberi kemampuan untuk memilikinya. Jika ingin membeli sesuatu yang agak mahal seperti TV misalnya, maka saya akan menyisihkan penghasilan tiap bulan sampai saatnya terkumpul penuh untuk membeli barang yang dibutuhkan secara tunai. Termasuk ketika sudah memiliki kemampuan, perencanaan yang baik akan membuat kita berpikir secara jernih kewajaran antara keinginan dan kebutuhan yang hendak dipenuhi.

Apa yang saya lakukan sangat terasa manfaatnya. Pertama kita akan lebih mudah bersyukur karena rezeki yang Allah berikan bisa dikelola dengan baik dan selalu cukup guna memenuhi berbagai keperluan. Kedua kita jarang mengeluh karena perencanaan yang baik membuat hidup lebih tertata. Ketiga kita bisa membantu orang lain karena telah berhasil memenuhi kebutuhan keluarga secara wajar dan berbagi dengan orang lain kelebihannya. Keempat kita bisa menghindari hutang yang tidak perlu atau ketergantungan kepada orang lain. Kelima pikiran akan lebih jernih karena tidak disibukkan guna memikirkan hutang yang harus dibayar, atau keinginan berlebih yang ingin dipuaskan sebelum tiba kemampuan memilikinya.

Karena itu saya ingin berbagi kepada Anda semua pembaca blog ini. Jika Anda belum terbiasa membuat perencanaan, lakukanlah mulai dari sekarang. Mumpung usia masih muda, mumpung anak masih kecil, mumpung keperluan hidup masih bisa dikelola. Adalah aneh jika Allah sudah memberikan rezeki yang pantas namun kita masih selalu merasa kekurangan dan tidak cukup karena tidak pernah mengelolanya dengan baik. Kalaupun kita termasuk orang yang mendapat rezeki dunia terbatas, insya Allah kita akan terbantu untuk senantiasa bersyukur dan mencukupkan diri dengan apa yang ada di tangan. Ini akan menjaga kehormatan diri dari bergantung kepada makhluk.

Itulah sekelumit kisah pribadi yang ingin saya bagi kepada Anda semua. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita hamba yang senantiasa ingat bersyukur. Hanya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki. Tugas kita untuk mensyukuri serta memanfaatkannya secara baik dan benar.

Merencanakan Keuangan Rumah Tangga Read More »

Bijaksana Memakai Kartu Kredit

Apakah Anda memiliki kartu kredit?

Berapa kartu yang Anda miliki?

Dengan semakin mudahnya mendapatkan kartu kredit, tak jarang orang memiliki kartu plastik ini dalam jumlah fantastis. Bisa 4, 5, 6 atau bahkan 10. Kartu kredit ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dia membantu transaksi tanpa perlu mengeluarkan uang tunai, di sisi lain dia mendorong orang untuk konsumtif dan membeli sesuatu di luar kemampuan.

Lantas bagaimana menggunakan kartu kredit secara bijak? Ikuti tips berikut:

Bayar tagihan tepat waktu

Kartu kredit adalah kartu hutang. Karenanya harus dibayar tepat waktu atau hutang itu akan menggunung seiring dengan berjalannya masa. Catat kapan jatuh tempo kartu Anda dan bayar beberapa hari sebelum deadline. Ingat, selisih satu hari akan membuat Anda kena denda keterlambatan, bunga atas belanja, dan berbagai biaya administrasi lainnya.

Bayar tagihan secara full

Kartu kredit bukan uang tambahan. Sejatinya dia adalah alat pembayaran. Ketika Anda menggunakan kartu kredit, seharusnya Anda memiliki uang minimal sama dengan limit kartu kredit tersebut. Artinya, Anda tidak membelanjakan uang yang sebenarnya tidak dimiliki. Apa yang Anda lakukan hanya mengganti alat pembayaran dengan kartu sementara ini dan segera melunasinya secara full.

Jangan terkecoh dengan pembayaran 10% dari pemakaian karena ini berarti Anda akan dikenakan bunga untuk sisa yang belum dibayar. Orang yang membayar 10% seperti ini biasanya tidak pernah bisa menyelesaikan hutang kartu kreditnya sebelum mereka melepas aset yang berharga.

Belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan

Godaan terbesar orang yang memiliki kartu kredit adalah menggesek di sembarang tempat. Ya, ketika jalan ke mall dan cuti mata, Anda membeli sepatu dan baju baru. Masuk ke restoran cukup membayar dengan sebuah gesekan. Saat itu mungkin Anda kelihatan keren dan meyakinkan. Tapi sadarilah kemampuan keuangan Anda. Beli hanya yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda inginkan. Tak ada gunanya menuruti gengsi jika Anda sengsara kemudian.

Jangan pernah mengambil uang tunai

Salah satu alasan orang memiliki kartu kredit adalah untuk “berjaga-jaga” jika ada kebutuhan mendesak. Karena itu ketika merasa perlu uang tunai tinggal gesek atau masuk ke ATM dan dana pun diterima. Sepintas alasan ini benar dan masuk di akal. Padahal, jika Anda ingin mempersiapkan dana darurat, maka menabunglah. Jika Anda menganggap limit kartu kredit sebagai dana berjaga-jaga, maka menabunglah sejumlah uang yang sama dan itulah dana berjaga-jaga sesungguhnya.

Mengambil uang tunai lewat kartu kredit akan berbiaya besar di mana perhitungan bunga telah dimulai sejak uang Anda terima. Tidak hanya itu, setiap transaksi juga dikenakan biaya yang lumayan besar. Tidak percaya? Coba cek ke penerbit kartu kredit Anda.

Gunakan untuk membayar tagihan rutin

Salah satu manfaat kartu kredit adalah dapat digunakan untuk membayar tagihan rutin di satu tempat. Ya, Anda bisa membayar tagihan listrik, telepon, internet dan lain-lain dibebankan ke satu sumber. Dan ketika tiba saatnya melunasi, Anda cukup membayar di satu tempat dan selesai. Ini sangat praktis dan membantu terutama buat Anda yang suka lupa kapan jatuh tempo pembayaran untuk setiap tagihan rekening rutin.

Gunakan kartu kredit dari Bank yang sama dengan tabungan Anda

Jika Anda memiliki kartu kredit, pastikan dikeluarkan bank yang sama dengan tempat Anda menabung. Beberapa bank mengeluarkan kartu kredit yang bebas iuran tahunan selamanya buat nasabah mereka. Tidak hanya itu, dengan bank yang sama Anda akan bisa membayar tagihan secara otomatis dari rekening tabungan, tanpa dikenakan biaya transfer tambahan.

Hati-hati dengan transaksi online

Kehebatan kartu kredit adalah bisa digunakan untuk transaksi online hampir di semua merchant. Ini tidak bisa dilakukan oleh kartu debit. Bahkan beberapa retailer hanya mau menerima kartu kredit dan tidak menerima pembayaran alternatif seperti Paypal sekalipun.

Walaupun demikian, harap berhati-hati ketika bertransaksi. Pastikan merchant tersebut terpercaya sebelum Anda membayar dengan kartu kredit. Biasanya di setiap website pembayaran ada logo verifikasi yang bisa dicek terlebih dahulu keabsahannya.

Ketika bertransaksi online sedapat mungkin gunakan layanan yang membuat Anda tidak perlu memasukkan langsung data kartu kredit ke sebuah website. Anda bisa bertransaksi dengan Paypal, Google Checkout atau sejenisnya. Gunakan alat pembayaran tersebut lebih dahulu karena relatif lebih aman dan ada proteksi. Jika tidak ada jalan lain, baru gunakan kartu kredit Anda.

Hati-hati, jangan pernah memasukkan nomor kartu di komputer umum yang dipakai bersama. Setiap komputer akan menyimpan data tersebut secara temporer tanpa Anda sadari sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak berkepentingan dan berniat jahat.

Miliki kartu dalam jumlah dan limit secukupnya

Karena kartu kredit adalah kartu hutang, maka miliki secukupnya. Malu kalau terlalu banyak. Saya sendiri punya tiga. Dua milik pribadi mewakili vendor berbeda, sedangkan satu milik perusahaan yang diberikan kepada saya. Saya memerlukan dua karena kebutuhan transaksi online di mana kadang vendor yang satu tidak berhasil di verifikasi sedangkan vendor lainnya bisa.

Pastikan pula limit kartu kredit Anda secukupnya. Gunakan prinsip besarnya total limit kartu yang Anda miliki minimal setara dengan uang tunai yang Anda miliki. Itu artinya seandainya seluruh limit kartu telah terpakai, Anda sebenarnya memiliki kemampuan melunasinya dengan uang tunai tadi.

Jangan memiliki kartu dengan limit berlebihan dan di luar kemampuan keuangan Anda. Sering terjadi orang terlilit hutang kartu kredit yang parah karena terlena dengan limit tersebut dan tidak punya kemampuan membayar.

Alhasil setiap bulan kerjanya hanya membayar cicilan hutang yang mungkin kenikmatannya telah hilang bertahun-tahun lalu sementara sengsaranya terus dirasakan hari ini dan seterusnya.

Jika terlilit hutang, negosiasikan dengan bank

Banyak kasus orang terlilit hutang kartu kredit dan menjadi stress karena terus dikejar-kejar debt collector. Ingat, bank dan penerbit sangat mudah memberikan kartu kepada Anda. Namun ketika Anda mangkir dari pembayaran, mereka juga sangat aktif menagihnya. Jika sudah terlanjur hutang melilit bagai benang kusut, segera negosiasikan dengan bank. Minta untuk membekukan saldo hutang Anda dan buat komitmen pelunasannya. Kalau perlu jual aset yang Anda miliki. Bunga kartu kredit termasuk beban pinjaman termahal sedunia. Dengan bunga 3% sebulan maka Anda membayar beban sekitar 36% setahun. Karena itu jika terlanjur terkena hutang ini, mau tidak mau korbankan aset yang Anda miliki karena jauh lebih menguntungkan ketimbang mempertahankannya. Kecuali jika aset Anda bisa menghasilkan return yang lebih besar dari 36% setahun.

Seandainya Anda terlilit hutang beberapa kartu kredit sekaligus, maka lunasi satu persatu. Beberapa perencana keuangan menyarankan lunasi dari yang kecil sehingga pelan-pelan saldo hutang Anda terkonsentrasi di satu tempat dan Anda bisa fokus menyelesaikannya.

Jika tidak mampu, lupakan keinginan memiliki kartu kredit

Tidak semua orang perlu kartu kredit. Jika Anda tidak mampu, buang jauh-jauh keinginan memiliki kartu kredit. Akan lebih banyak mudaratnya jika Anda memiliki sesuatu di luar kemampuan. Sekali lagi Anda harus paham bahwa fungsi dasar kartu kredit adalah sebagai alat tukar pembayaran. Bukan uang tambahan atau dana darurat.

Jika memang penghasilan Anda belum memadai, maka memanfaatkan apa yang ada di tangan akan jauh lebih terhormat ketimbang berhutang kartu plastik yang membuat jatuh harga diri Anda.

Semoga tips di atas membantu Anda menjadi pengguna kartu kredit yang cerdas. Manfaatkan kemudahan dari kartu kredit, jangan mau dikenakan bunga dan dendanya.

Selamat bertransaksi dengan bijak.

Bijaksana Memakai Kartu Kredit Read More »

Menyusun Perencanaan Keuangan Tahunan

Akhir tahun adalah saat yang tepat untuk melakukan evaluasi atas rencana keuangan keluarga Anda. Evaluasi membantu melihat rencana yang sudah berjalan dengan baik dan mana yang belum berjalan dan apa penyebabnya.

Jika Anda telah melakukan pemeriksaan keuangan akhir tahun, maka sekarang saatnya mempersiapkan rencana keuangan Anda untuk tahun depan. Apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut daftar periksa yang bisa digunakan:

Menyusun Perencanaan Keuangan Tahunan Read More »

Mengelola Dana THR (Tunjangan Hari Raya)

Memasuki bulan puasa, para karyawan pun bersiap-siap menerima THR dari tempat bekerja. Ada yang mendapatkan 1 bulan gaji, ada pula yang lebih atau kurang. Berapapun jumlahnya, yang pasti wajib disyukuri karena masih banyak orang yang tidak mendapatkannya.

Berhubung sudah lama saya tidak menulis tentang perencanaan keuangan, maka tulisan berikut akan membahas tema tersebut dengan fokus pada pengelolaan dana THR. Banyak orang yang gembira mendapatkan THR namun kemudian bingung mengapa uang tersebut cepat sekali habis.

Mengelola Dana THR (Tunjangan Hari Raya) Read More »

Hitung Dahulu Sebelum Berhutang

Dalam kehidupan keuangan keluarga, peranan hutang sulit dilepaskan. Bayangkan betapa sulitnya seseorang untuk bisa memiliki rumah, kendaraan atau barang aset lainnya jika tidak ada sumber hutang. Hutang juga diperlukan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, ketika ditimpa kesulitan dan keperluan lainnya.

Walaupun demikian, tindakan berhutang juga memerlukan tanggung jawab dan perhitungan yang cermat agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai Anda berhutang demi menyelesaikan persoalan sesaat dan menciptakan persoalan baru yang panjang dan melelahkan di masa mendatang. Tulisan berikut akan membahas bagaimana berhutang secara bertanggung jawab dan memperkirakan kemampuan Anda untuk melunasinya berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Hitung Dahulu Sebelum Berhutang Read More »

Cara Mudah Menabung Secara Rutin

Menabung secara rutin menjadi tantangan bagi setiap orang. Banyak orang yang memiliki pendapatan cukup besar tapi kesulitan untuk menyisihkan uang guna ditabung. Sementara ada orang yang berpenghasilan relatif lebih kecil namun mampu menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.

Berikut adalah cara mudah agar Anda dapat membiasakan diri menabung:

Cara Mudah Menabung Secara Rutin Read More »

Scroll to Top