Oleh: DJOHAN YOGA
Tulisan ini merupakan posting tamu dari sahabat saya bapak Djohan Yoga. Beliau aktif di bidang pendidikan dan merupakan Instruktur Internasional untuk wilayah Asia dalam bidang Pendidikan Karakter dari Thomas Lickona dan metode Mind Map dari Tony Buzan.
Puas, begitulah jawaban spontan dari salah satu pembunuh Deni Januar pada saat ditanya oleh Mendikbud M. Nuh.
Bukan hanya sekali tapi dua kali kata puas diucapkannya meskipun yang kedua dilengkapi dengan kata-kata “agak menyesal”.
Kita semua dapat membayangkan betapa hancur leburnya hati Pak Nuh saat mendengar jawaban itu karena secara logika pasti Pak Nuh mengharapkan jawaban “sangat menyesal atau khilaf” yang kemudian disertai pula dengan tangisan atau sikap lainnya untuk mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam.
Hal yang relatif sama juga terjadi beberapa waktu yang lalu, saat para siswa yang melakukan perundungan (bullying) terhadap yuniornya juga tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikitpun sehingga membuat polisi yang memeriksa mereka marah dan terpaksa melakukan penahanan.