Photo Credit by coley under Creative Commons License
Masih ingatkah Anda ketika pertama kali belajar membaca dulu? Ya, kita diajarkan untuk mengeja kata demi kata, suku kata demi suku kata.
I-ni Bu-di
I-ni I-bu Bu-di
Dan seterusnya.
Proses mengeja ini dilanjutkan dengan membaca kata demi kata dengan bersuara agak keras. Dengan demikian, akan diketahui apakah seorang siswa sudah lancar membaca atau belum.
Sebagian orang membawa kebiasaan membaca seperti ini sampai dewasa. Mata dan perhatiannya tertuju pada buku yang dibaca sedangkan mulut melafalkan kata demi kata, kalimat demi kalimat.
Lantas, apa yang salah dengan membaca seperti itu? Apakah membaca sambil bersuara tidak dibolehkan?
Vokalisasi dan Kecepatan Baca
Membaca sambil melafalkan kata-kata yang dibaca dikenal dengan istilah vokalisasi. Dengan cara ini kata-kata berupa tuliskan diwujudkan oleh vokal menjadi sebuah bunyi. Proses vokalisasi mirip dengan proses berbicara atau menyanyi. Membaca dengan melafalkan akan memiliki kecepatan yang kurang lebih setara dengan berbicara.
Tahukah Anda berapa kecepatan bicara tersebut?
Kecepatan bicara kurang lebih 120 kata per menit. Dengan kecepatan seperti itu, membaca sebuah artikel terdiri dari dua halaman akan menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Cukup lambat dan memakan waktu yang panjang. Orang yang mampu berbicara cepat atau ahli debat dapat memiliki kecepatan bicara sampai 250 kata per menit. Walaupun demikian, kecepatan ini pun masih tergolong lambat. Jadi, jika Anda membaca sambil bersuara, maka dapat dipastikan kecepatan membaca yang mungkin dicapai maksimal 250 kata per menit. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kecepatan baca, silakan simak artikel sebelumnya berjudul Speed Reading, How Fast Can You Read?