9 Alasan Saya Menulis dan Membuat Blog

MuhammadNoer-dot-com-Borobudur Setiap orang memiliki alasan ketika membuat blog, termasuk saya sendiri. Membuat blog sudah terpikir oleh saya sejak beberapa tahun yang lalu, namun baru benar-benar terwujud dan dijalankan secara teratur sejak awal tahun 2009 ini setelah saya resmi memindahkan seluruh account blog yang pernah saya buat ke www.muhammadnoer.com

Nah, inilah alasan mengapa saya membuat blog yang Anda baca sekarang.

1. Terinspirasi oleh blog istri

Ya, alasan pertama saya nge-blog karena ingin mengikuti jejak istri tercinta Nurul Halida atau dikenal dengan Nurul Noer. Saya terinspirasi karena konsistensinya menulis sejak beberapa tahun terakhir dan menjadikan kegiatan menulis sebagai wadah berekspresi, melepaskan emosi dan berbagi kepada orang lain.

2. Saya suka memberikan sharing

Adalah kecintaan saya untuk bisa berbagi kepada orang lain tentang segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat. Jika Anda tanya apa kegiatan yang paling saya nikmati maka jawabannya adalah ketika saya memegang spidol dan mengajar di depan kelas atau suatu forum. Ada kenikmatan luar biasa yang tidak bisa diceritakan ketika proses tersebut berjalan. Dengan membuat blog, sharing yang saya lakukan menjadi lebih luas dan tidak hanya terjadi di ruang kelas ketika memberikan presentasi, training, atau penyampaian materi kuliah.

3. Saya mencintai kegiatan menulis

Sebenarnya saya sudah aktif dengan kegiatan tulis menulis sejak duduk di bangku SMU dengan membuat buletin Fikroh di SMU Negeri 1 Medan. Beberapa tulisan tersebut bahkan sempat dijadikan buku, tidak tanggung-tanggung 3 buah. Berlanjut di perkuliahan saya dan rekan-rekan menerbitkan buletin Filosofia di Universitas Indonesia dan sempat bertahan selama beberapa tahun. Berikutnya saya dan sahabat-sahabat tercinta di perkumpulan Paramartha juga membuat buletin internal Ihya Al-Qulub. Di buletin itu kami menulis tema-tema terkait tazkiyatun nafs – proses membersihkan jiwa untuk mendekatkan diri pada Ilahi.

Ketika mulai bekerja, kegiatan menulis relatif lebih sedikit meskipun saya masih membuat beberapa tulisan terkait keberhasilan maupun kegagalan suatu proyek di perusahaan tempat saya bekerja. Tulisan jenis tersebut diberi nama “Retrospect” yang secara sederhana berarti sebuah kilas untuk mengambil pelajaran dari suatu proses kerja atau proyek yang pernah dilakukan. Tulisan ini dibuat dalam bahasa Inggris serta dikirimkan copy-nya kepada petinggi perusahaan termasuk Chairman. Untuk menulis sebuah laporan lengkap Restrospect sekitar 10 halaman biasanya saya membutuhkan waktu tak kurang dari seminggu bahkan lebih mulai dari mendengarkan transkrip, melakukan wawancara dengan anggota tim dalam proyek tersebut, membuat draf tulisan dan memastikan isinya sesuai dengan kejadian termasuk istilah-istilah teknis yang dibahas. Restrospect termasuk salah satu program dalam Knowledge Management di PT. Unilever Indonesia, Tbk. Ada kebanggaan tersendiri ketika kita bisa menuliskan sesuatu yang akan menjadi warisan bagi penerus kita di masa mendatang.

Setelah saya menjadi praktisi HR di pabrik, praktis kegiatan menulis berhenti. Hanya sesekali saya menulis untuk jurnal pribadi dan beberapa diantaranya saya terbitkan di blog ini.

Nah, agar kegiatan tulis menulis yang positif ini tidak berhenti, saya membuat blog untuk memastikan saya akan menulis secara teratur.

4. Saya menemukan engine blog WordPress

Sebenarnya saya pernah membuat account blog di Blogger dan Blogsome sejak beberapa tahun yang lalu. Namun kedua account tersebut tidak berkembang dan tulisan saya juga mandek. Salah satu alasannya adalah tampilan yang menurut saya pribadi kurang menarik sehingga sedikit banyaknya membuat saya kurang aktif menulis.

Sampai akhirnya setelah melakukan browsing dan perbandingan sana-sini terhadap berbagai engine blog saya memutuskan untuk memilih WordPress. Ternyata pilihan tersebut tidak salah dan saya mendapatkan energi baru setelah membuat account gratis di exploreyourself.wordpress.com. Untuk pengembangan lebih lanjut, saya mengalihkan hosting blog tersebut di www.MuhammadNoer.com seperti yang Anda kunjungi sekarang.

Terima kasih kepada Matt Mullenweg dan seluruh tim pengembang WordPress yang telah membuat engine blog terbaik yang pernah ada.

5. Membuat Blog sebagai Personal Branding

Membuat blog sekaligus sebagai ajang Personal Branding bagi saya. Tentunya dalam arti yang positif yakni menciptakan sebuah wadah tempat saya berkarya dan menciptakan sentuhan pribadi di dalamnya. Lewat blog tersebut sedikit banyaknya orang akan mengenal siapa saya, bagaimana jalan pikiran saya, apa saja yang menjadi perhatian saya, serta apa saja bidang yang saya minati dan kuasai.

Karenanya, saya pribadi menganjurkan bagi Anda yang belum membuat blog untuk memulainya. Apakah Anda seorang tokoh publik atau orang biasa setidaknya Anda bisa menjadikan blog tersebut sebagai diary pribadi tempat mencurahkan segala hal yang menjadi perhatian. Lewat blog tersebut orang akan lebih mengenal Anda dan berkesempatan berinteraksi lebih mendalam meskipun secara fisik tidak pernah bertemu. Ya inilah salah satu bentuk silaturahmi abad internet.

6. Menulis berarti “Mengikat Ilmu”

Saya teringat dengan perkataan dari Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah yang mengatakan, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Tentunya ucapan tokoh besar ini tidak bisa dipahami secara lahiriah saja. Sejauh yang saya pahami, kegiatan menulis mampu mengikat ilmu yang kita miliki sebelumnya yang tadinya hanya ada di kepala atau dada kita ke dalam sebuah bentuk tertulis yang permanen dan dapat disebarkan kepada orang lain.

Saya pribadi meyakini proses mengikat ilmu ini tidak hanya sekadar menjadi sebuah tulisan tapi lebih jauh sesuatu yang ada di pikiran akan turun ke perasaan dan hati. Pada akhirnya menjadi sebuah ilmu yang tertulis tidak hanya di atas kertas atau layar komputer tetapi terpatri di dalam diri dan menjadi inheren dalam pribadi kita.

7. Menulis sama dengan belajar lebih mendalam

Ketika kita menulis, maka sebenarnya kita juga sedang belajar tentang apa yang dituliskan secara lebih mendalam. Hal yang sama berlaku ketika Anda mengajarkan suatu ilmu kepada orang lain, maka sebenarnya Anda pun sedang belajar hal tersebut dengan lebih mendalam lagi.

Ketika saya menulis untuk blog ini, tidak jarang saya juga harus membuka ulang berbagai buku yang pernah saya baca dan pelajari. Dan proses belajar ulang ini sungguh sesuatu yang saya syukuri karena membantu memperkuat serta memperkokoh apa-apa yang pernah dipelajari dan dikuasai sebelumnya.

8. Menulis merupakan makanan jiwa

Secara pribadi, saya merasakan menulis sebagai makanan bagi jiwa saya. Hanya Allah yang Maha Mengetahui apakah ini makanan yang tepat atau tidak. Saya merasakan ada energi yang menjalar dan kehangatan yang datang di dalam diri setiap kali menulis. Saya pribadi juga merasakan ketika diri jauh dari Allah, proses menulis menjadi sangat sulit. Dan sebaliknya ketika hati condong kepada Allah Ta’ala proses menulis menjadi mudah dan bahkan sangat lancar. Semoga kegiatan ini dekat dengan ridho-Nya.

9. Saya sedang mencari amal sholeh

Sebagai pribadi, saya sedang tertatih-tatih untuk menemukan amal sholeh yang akan membantu saya di akhirat kelak. Saat ini, Allah telah memberikan setitik ilmu yang ingin saya bagi kepada Anda semua lewat tulisan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi sebuah jalan bagi saya pribadi untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menemukan amal sejati saya.

Itulah 9 alasan mengapa saya menulis dan membuat blog. Semoga bisa menjadi inspirasi buat Anda yang ingin nge-blog tapi masih menghadapi block. Selamat berkarya dan berbagi dengan orang lain.

Mungkin Anda punya alasan lainnya dalam menulis blog? Silakan bagi pengalaman Anda sebagai pembelajaran bagi pembaca yang lain.

24 thoughts on “9 Alasan Saya Menulis dan Membuat Blog”

  1. iya bapak Noer, Gagus sangat setuju dengan alasan-alasan Bapak Noer membuat blog, saya juga baru aja membuat blog. baru 4 posting yang bisa saya terbitkan, Alhamdulillah saya merasa blog ini dapat membawa manfaat bagi orang lain, Alhamdulillah ketika ada adik kelas yang mambaca blog saya yang berjudul ” cara menghadapi kebingungan dan kegelisahan”, dia langsung SMS, kata dia” mas Gagus sudah mengingatkan aku untuk dekat pada Alloh”. Alhamdulillah.

  2. @ Iqbal
    Terima kasih atas komentarnya, saya yakin tulisan Anda juga bagus. Mari sama-sama berkarya

    @Gagus
    Selamat dengan blog barunya. Semoga bisa berkembang dan memberi manfaat buat orang banyak.

  3. saya dulu juga suka nulis, mas. dimulai dari nulis cerpen di majalah2 remaja pas jaman SMP dan kolom remaja di JP. juga pernah hampir jd jurnalis di Kompas (gak jadi krn nurutin keinginan ibu yg pengen anaknya kerja ‘kantoran’ hehe…). mgkn krn sudah mengubur cita2 akhirnya jadi gagap nulis. krn menurut saya menulis itu perlu banyak latihan, banyak membaca, sedikit bicara n banyak berpikir hehe… kalo membaca blog2 yg ada sekarang, kebanyakan mereka baru latihan menulis. grammarnya kacau, yang ditulis pun kontennya kebanyakan bikin saya sewot. ini cuman sedikit saran aja, mas, dari pemerhati blog (hehehe…) bahwa sebuah tulisan bukan saja dapat menginspirasi setiap pembacanya tp juga menambah beberapa wacana. tau sendiri kan, mas, orang indonesia pada males baca, jadi apapun bentuk dan konten tulisannya, alangkah baiknya diselipkan teori2 empiris ato statements dari tokoh2 terkenal, yang tentunya punya relevansi dengan tulisan. misalnya lagi marah dan pengen menuliskan tentang kemarahan, jgn hanya ditulis tentang apa yg lagi membuat kesal dan marah tapi juga teori dari Sigmund Freud mungkin, ato teori politik ato fatwa MUI tentang marah (hihihi…kalo ada), juga bisa diselipkan pandangan penulis tentang teori2 tersebut. jadi ini yang saya maksud tidak hanya menginspirasi tapi juga memberikan value-added bagi para pembaca yg tidak terlalu suka membaca seperti saya hehehe….

    1. @ Dhanik
      Terima kasih Mbak atas masukannya. Bisa juga dimasukkan ucapan/pemikiran/teori para tokoh ke dalam tulisan. Menurut saya yang berbeda antara blog dengan tulisan di majalah atau koran adalah blog lebih bersifat personal dan informal. Jadi sebuah blog menyampaikan sesuatu dari sudut pandang sang pemilik blog dan mungkin sesekali diselipin pandangan orang lain. Saya sendiri sedang belajar menulis dengan gaya seperti ini.

      Walaupun demikian, sebuah blog yang baik juga biasanya tidak sekadar ditulis melainkan ada sebuah proses perenungan, penelitian, perbandingan sebelum muncul. Jika pas dengan topiknya, saya akan menggunakan masukan mbak Dhanik dalam posting selanjutnya.

  4. Pak..saya juga lagi latihan nulis
    Makanya bikin blog biar …keinginan menulis terkabul…kalau kirim di media…wah susah….ya
    Kita mesti punya tulisan bagus..n sesuai selera editor
    Nah…via blog kita bis bebas…mengekspresikan.
    Dan…bisa bikin duit..Thank’s
    Salam Sukses.

  5. salut!!Bapak Noer….kita ada niat tp blum tau gmn memulainya..ada ksempatan bimbung kta y”’ biar jd penulis…pling tdk u diary pribadi.

  6. @ Iga, Belajar WordPress, Nafrizal

    Terima kasih atas komentarnya. Menulis merupakan suatu kegiatan yang membantu mengasah aspek rasa. Jadi ada baiknya dimulai sejak sekarang meskipun untuk jurnal pribadi. Insya Allah akan bermanfaat ketika nanti kita melihat kembali episode kehidupan yang sudah berlalu.

  7. Sebelumnya saya terima kasih, karena tulisan mas M Noer membuat saya tertantang, saya hobi baca, hobi nulis tentang suatu berhubungan dengan kompetensi, tetapi saya belum punya blog, web
    Sy pernah berkunjung ke kota Adelaide Australia, kotanya sangat bersih, disiplin, tertib, teratur tidak ada kemacetan, bus tepat waktu, sama seperti cerita anda tentang singapore, maaf saya belum pernah ke singapore
    Doakan semoga saya bisa menulis di blog tentan kota Adelaide
    sekalilagi terima kasih, selamet berpuasa ya

    1. Salam Mas Dion,
      Semoga tulisan dalam blog ini bisa memotivasi Anda. Saran saya segera dimulai sebelumnya minatnya turun lagi. Selamat berkarya dan berbagi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top