Belajar Cara Belajar

kids_study

Dalam dunia pendidikan, guru dan murid harus bekerjasama. Tugas guru membimbing para muridnya agar menyerap pelajaran dengan baik sesuai kapasitas, potensi dan minat anak didik. Adapun tugas murid adalah belajar dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab sehingga apa-apa yang diajarkan dapat dipahami dengan baik dan diamalkan dalam kehidupannya.

Untuk itu, masing-masing pihak, guru dan murid perlu memiliki keterampilan. Itulah keterampilan belajar dan mengajar.

Buat guru, keterampilan tersebut meliputi bagaimana menyusun bahan ajar yang baik sehingga para murid dapat belajar dengan penuh minat, semangat, sekaligus menyenangkan. Adapun murid perlu belajar bagaimana agar dapat menguasai pelajaran dengan baik sehingga nantinya bisa diaplikasikan. Keterampilan tersebut diantaranya adalah bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana cara memahami dengan baik sehingga akan diingat dalam jangka panjang serta cara mencatat yang mudah diingat dan menjadi referensi berguna di masa mendatang.

Sayangnya, keterampilan seperti ini terkadang tidak dimiliki baik oleh guru dan siswa. Akibatnya, kedua belah pihak frustasi satu sama lain. Guru pontang panting menjelaskan sesuatu tapi tidak diperhatikan oleh murid-muridnya. Sementara sang murid frustasi dengan bahan pelajaran yang bertumpuk dan tidak tau bagaimana bisa menyelesaikannya.

Belajar bukan lagi untuk memahami dan menghayati melainkan berubah menjadi proses mengejar nilai dan kelulusan.

Karena kurangnya keterampilan belajar dan mengajar ini pada akhirnya akan berdampak pada kualitas para pelajar kita. Mereka mungkin saja tamat dari sekolah dan menyelesaikan perguruan tinggi, namun sedikit sekali ilmu yang menempel dan akhirnya bisa dipakai dalam keseharian. Para pelajar lebih senang dengan jalan pintas dan menghafal apa yang diprediksi akan keluar dalam ujian. Belajar bukan lagi untuk memahami dan menghayati melainkan berubah menjadi proses mengejar nilai dan kelulusan.

Adapun di negara-negara yang lebih maju, saya memperhatikan para murid tidak hanya dibebani dengan bahan pelajaran, melainkan mereka juga dibekali dengan bagaimana caranya belajar dengan baik. Karenanya tak jarang ada kelas khusus yang mengajarkan bagaimana cara membaca yang lebih efektif dan efisien. Bagaimana meningkatkan konsentrasi sehingga dapat memahami pelajaran dengan baik. Dan cara mencatat yang terstruktur, kreatif dan menyenangkan sehingga apa-apa yang ditulis akan menjadi informasi berharga sepanjang masa. Tidak hanya itu, mereka juga diberi kesempatan untuk melatih dan mengembangkan minat sejak dini sambil terus mengasah keterampilan khusus yang dimiliki masing-masing individu.

Hal yang sama berlaku buat para guru. Mereka juga belajar bagaimana cara menyampaikan materi di depan kelas, bagaimana menciptakan ruang kelas yang hidup dan menyenangkan. Bagaimana proses belajar menjadi diskusi interaktif yang memberi nilai tambah bagi para murid dan guru itu sendiri.

Jadi, jika Anda seorang guru atau murid, sudahkah belajar cara belajar?

Photo Credit: blisschan under Creative Commons License

21 thoughts on “Belajar Cara Belajar”

    1. Hi Chan,

      Many thanks for your picture. It is perfectly describe the message I would like to convey. I want to show a sample of an active and cooperative class like you have where all students work together, share their learning, and get the most from other perspective too.

      You can use the translation tool available on my blog if you like to read it in English.

      Once again, thanks a lot and I’m sorry I didn’t notify you before the publication.

      Regards,
      Muhammad Noer

  1. Belajar cara belajar dari diri sendiri dan orang lain belajar, yang ternyata tiap orang memiliki metoda, media, strategi, waktu, dan teman belajarnya masing-masing walau misalnya minatnya ada kesamaan tapi tak sama proporsinya dalam kemampuan…

  2. Satu lagi artikel yang sangat bermutu dari Mas Noer.Belajar Cara Belajar – Learning HOW to Learn merupakan ketrampilan paling mendasar yang dibutuhkan oleh seluruh pelajar/mahasiswa saat ini. Hal ini dilegitimasi oleh penelitian yang dilakukan oleh pakar pendidikan kelas dunia dari Harvard Univerity: Prof. David Perkin dengan proyeknya : Education for Unknown (pendidikan untuk menghadapi sesuatu yang tidak pasti di mada depan). Dengan menyebarkan kuisioner kepada 82 negara dengan pertanyaan tunggal yaitu : Ketrampilan apa yang perlu diajarkan kepada peserta-didik untuk dapat survive dalam menghadapi ketidakpastian di masa depan. Berdasarkan hasil yang dipresentasikan oleh Prof. Perkin di ajang terbesar dunia bagi para ahli dalam bidang learning, thinking n intelligences : International Conference on Thinking – ICOT di KL bulan Juni 2009 yll (di mana saya hadir unk membawakan paper Mind Map Based Learning & Teaching – MM-BLT), rating tertinggi diduduki oleh : Learning How to Learn.

    Berita buruknya adalah : para pakar pendidikan di Indonesia khususnya yang memegang otoritas mulaia dari President, Mendiknas hingga Dinas Pendidikan Provinsi serta Kabupaten/Kota TIDAK pernah memperhatikan hal ini dan beliau-beliau lebih asik untuk mengurus UN, Olimpiade, Sertifikasi Guru serta SBI/RSBI dan Studi Banding (baca plesiran) ke berbagai negara yang hasilnya lebih banyak digunakan untuk mengklaim keberhasilan semu dalam bidang pendidikan.

    Berita bagusnya adalah : saat ini sudah muncul kesadaran akan pentingnya Learning How to Learn ini dan setidaknya sudah dimulai oleh Universitas Pelita Harapan dan IndoMindMap – Mind Map Center Indonesia dengan mengadakan Free-Workshop: Buzan Study Skills ke 20 kota yang telah melibatkan lebih dari 8.000 orang Kepala Sekolah dan Guru secara gratis. Diharapkan lewat 8.000 orang inilah ketrampilan belajar yang telah diciptakan khusus oleh ahli dalam bidang otak dan pembelajaran kelas dunia sekaligus pencipta Mind Map : Tony Buzan dapat menular kepada puluhan ribu anak-didik yang telah dipercayakan kepada mereka. Amin

    Buzan Study Skills ini terdiri dari beberapa modul yang menggambarkan ketrampilan belajar yang perlu dimiliki oleh setiap siswa yaitu :

    1. Ketrampiln Membaca (Buzan Speed Reading di mana Mas Noer merupakan salah seorang yang sangat mengusainya),
    2. Ketrampilan Mencatat (Buzan Mind Map di mana kebetulan saya saat ini menjadi Mind Map International Licenssed Instructor sekaligus Pemegang Lisensi Resmi Mind Map khusus untuk bidang pendidikan di Asia termasuk Indonesia),
    3. Ketrampilan Mengulang (Buzan Brain Formula 1) serta
    4. Ketrampilan Menghafal (Buzan Super Memory Techniques).

    Sudah saatnya pemerintah beserta seluruh jajarannya beralih dari kegiatan2 yang bersifat semu dan menina-bobokkan itu ke kgiatan yang memberi ketrampilan yang paling penting bagi seluruh siswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi sesuatu yang tidak pasti di masa yang akan datang (Education for Unknown !!!) sebelum semuanya terlambat seperti sangat terlambatnya kita menghadapi Free Trede dengan China. Semoga bisa menggugugah !!!

    Sekali lagi selamat Mas Noer untuk tulisannya yang sangat bermutu ini.

    Salam

    Djohan Yoga

  3. di psikologi kemampuan membaca sangat terkait dgn kemampuan memilah yg penting dan tdk penting.Atau dgn kata lain kemampuan mencari ide utama dari suatu bacaan. Kemampuan membaca yg baik akan berdampak pd kemampuan dlm mengekspresikan ide suatu bacaan, mis. dlm bentuk tulisan atau komunikasi lisan. So, kemampuan 'membca' memang merupakan hal yg krusial dlm proses belajar-mengajar.

  4. Salam Pak Djo,

    Terima kasih atas komentarnya yang mencerahkan dan memperkaya artikel ini. Saya melihat hal yang penting untuk diwujudkan saat ini adalah bagaimana menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat kita terutama yang bergerak di bidang pendidikan untuk memperhatikan learning skills ini.

  5. wow, pemikiran yang luar biasa
    saya suka kutipan “belajar buka lagi proses memahami dan menghayati, tetapi ajang mengejar nilai”

    itu memang benar adanya sekarang
    terus apa yang akan anda lakukan menyangkut hal ini??

  6. Assalamu ‘alaikum wr. wb.
    Artikel-artikel mas noer luar biasa mencerahkan. Kalo boleh, mohon nomor telepon yang bisa dihubungi. Saya sebagai kepala sebuah madrasah ibtidaiyah di Kota Malang berkeinginan mengundang mas noer untuk memberikan training mind mapping kepada guru-guru mulai dari tingkat dasar sampai mampu mengimplementasikan di dalam pembelajaran
    Terima kasih, wassalamu ‘alaikum wr. wb.

  7. Assalamualaikum Wr Wb

    Salam kenal mas Noer, saya baru pertama kali berkunjung nih.
    Saya sedang hunting tips wawancara dan google membawa saya ke blog ini..
    Subhanallah tulisan-tulisan mas Noer sangat mencerahkan dan up to date sekali.
    Saya mohon izin untuk link blog ini ya, supaya selalu bisa mengikuti update-an nya…

    Terima kasih mas Noer…Wass

  8. @ijalijal
    Apa yang akan saya lakukan adalah dengan melanjutkan sharing seperti ini, semoga bisa menggugah para guru, orangtua dan masyarakat pada umumnya 🙂

    @Pono
    Wa’alaikum salam Pak Pono.
    Jika ingin berkorespondensi silakan kirim via email. Bapak bisa masuk di bagian Contact blog ini.

    @Rita Susanti
    Wa’alaikum salam Rita.
    Silakan di link. Tentunya link Rita akan bermanfaat buat pembaca lainnya.

  9. Selama ini para guru terjebak dlm seminar2 yang gak jelas. Semoga artikel2 Anda terus mengalir tanpa pernah kemarau walau waktu Anda mungkin sedikit tp kemauan Anda yang sangat peduli dengan kualitas pendidikan itu yang luar biasa. Semoga stekholder pendidikan membaca artikel2 Anda.

  10. @ Kuwat

    Tugas guru adalah tugas mulia Pak. Saya juga sangat menikmati profesi tersebut sebelumnya. Yang penting kita tidak frustrasi dengan arus kebanyakan yang sepertinya tidak mendukung. Apa yang terbaik yang kita punya saat ini, lakukan dan persembahkanlah sebaik-baiknya. Insya Allah akan membawa perubahan.

  11. Mas Noer, kendati terlambat tetapi nekad titip artikel.
    1. mereka juga dibekali dengan bagaimana caranya belajar dengan baik.
    2. Karenanya tak jarang ada kelas khusus yang mengajarkan bagaimana cara membaca yang lebih efektif dan efisien.
    3. Bagaimana meningkatkan konsentrasi sehingga dapat memahami pelajaran dengan baik.
    4. Dan cara mencatat yang terstruktur, kreatif dan menyenangkan sehingga apa-apa yang ditulis akan menjadi informasi berharga sepanjang masa.
    5. diberi kesempatan untuk melatih dan mengembangkan minat sejak dini sambil terus mengasah keterampilan khusus yang dimiliki masing-masing individu.
    6. Hal yang sama berlaku buat para guru. Mereka juga belajar bagaimana cara menyampaikan materi di depan kelas,
    7. bagaimana menciptakan ruang kelas yang hidup dan menyenangkan.
    8. Bagaimana proses belajar menjadi diskusi interaktif yang memberi nilai tambah bagi para murid dan guru itu sendiri.
    Nah PR mas buat 2011.
    Salam Y. Subiyanto HS.

    1. Salam Pak Subiyanto,

      Terima kasih atas PR artikelnya 🙂
      Usulan bapak menarik. Mudah-mudahan beberapa diantaranya bisa saya tuliskan dalam artikel mendatang ya Pak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *