Kesungguhan Dalam Bekerja

LogoMNcom2

Man jadda wajada, man saaro ‘ala ddarbi washola.

“Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat, dan barangsiapa berjalan diatas jalannya pasti sampai.”

Itu adalah dua kata mutiara (mahfudot) dalam bahasa Arab yang terkenal dan populer di kalangan para santri. Peribahasa ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari terkait bagaimana menyikapi apa-apa yang kita kerjakan.

 

Keseriusan Dalam Membuat Blog

Saya ingin berbagi pengalaman dalam membuat blog sampai yang seperti Anda lihat sekarang. Ketika saya memutuskan untuk membuat blog di awal tahun 2009, saya berjanji bahwa saya akan sungguh-sungguh. Ini berarti saya akan menyediakan waktu mengerjakannya, belajar aspek teknisnya, sekaligus membiasakan diri menulis secara rutin.

Untuk membulatkan tekad tersebut, saya pun segera membeli hosting dan domain sendiri untuk meneguhkan bahwa saya akan serius mengerjakannya. Saya berpikir, jika hosting secara gratis, maka saya akan kurang menghargainya. Dengan membayar sendiri, setidaknya saya akan merasa rugi jika tidak memanfaatkan blog ini dengan baik.

Alhamdulillah perlahan tapi pasti blog ini mulai menemukan bentuknya. Awalnya dari beberapa tulisan lepas yang pernah saya buat sebelumnya, dilanjutkan dengan tulisan-tulisan baru sesuai topik yang memang saya kuasai dan menjadi minat saya.

Terus terang pada awalnya saya juga tidak tahu apakah bisa menulis rutin atau tidak. Akan tetapi, kekhawatiran tersebut saya tepis dengan berpegang pada selalu ada jalan buat sebuah kesungguhan.

Keseriusan Dalam Belajar

Untuk mencapai hasil seperti yang Anda lihat sekarang, saya juga sangat banyak belajar. Saya belajar dari blogger-blogger besar baik di luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar saya banyak belajar dari Yaro Starak, David Risley maupun Darren Rowse. Mereka merupakan panutan saya dalam hal “kesungguhan” di dunia blogging dan bagaimana mereka menunjukkan profesionalitasnya di bidang tersebut.

Adapun dari dalam negeri, saya kagum dengan blogger seperti Yodhia Antariksa, Romi Satrio Wahono, dan sahabat saya sendiri Herry Mardian. Dari mereka semua saya belajar bagaimana secara konsisten menulis dan mengasah style pribadi dalam setiap tulisan.

Terus terang, tidak sedikit waktu yang saya habiskan untuk belajar. Saya belajar aspek teknis mulai dari bagaimana instalasi engine blog WordPress ke server, melakukan modifikasi pada themes, sampai penambahan widget khusus untuk membantu tampilan yang lebih baik. Secara khusus saya juga belajar bagaimana melakukan podcasting dan video blogging dari orang-orang yang telah menguasainya lebih dahulu.

Selanjutnya saya belajar bagaimana menulis yang baik. Saya mempelajari berbagai teknik penulisan mulai dari formal maupun informal. Saya membaca tulisan orang lain. Belajar bagaimana mereka mengangkat sebuah pemikiran ke dalam tulisan.

Untuk belajar itu semua, tidak kurang 30-an buku, report dan berbagai materi lain saya pelajari. Saya juga belajar lebih dari dari 50-an video training dan tutorial.

Ternyata, semuanya bisa dilakukan pada waktu senggang di malam hari atau pada akhir minggu setelah saya menunaikan kewajiban pekerjaan dan profesi saya. Ini mengingatkan pada peribahasa lain yakni “di mana ada kesungguhan, di situ ada jalan.”

Alhamdulillah jerih payah tersebut membawa hasil. Dalam tempo beberapa bulan, blog ini sudah mendapat ranking cukup baik di mesin pencari seperti Google. Dan pada saat saya membuat tulisan ini, subscriber blog yang sedang Anda baca sudah mencapai 1507 orang. Ini artinya, setiap kali saya membuat tulisan baru, setidaknya ada kurang lebih sejumlah orang tertentu yang akan mendapat update dan mengikutinya. Saya juga tidak menyangka akhirnya bisa menulis buku dengan lengkap dan menyelesaikan 10 video tutorial yang bisa didownload para pembaca.

Kesungguhan dan Tanggung Jawab

Adapun hal yang ingin saya sampaikan adalah, setiap kesungguhan akan membawa kita pada jalan yang dituju. Kesungguhan merupakan modal awal untuk mencapai cita-cita. Meskipun demikian, bersungguh-sungguh merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Manusia gampang tergoda untuk bekerja sekehendak hatinya. Manusia juga gampang mengeluh karena apa yang dikerjakan terasa berat dan melelahkan.

Kesungguhan pada apa yang kita kerjakan hari ini, melakukan dengan sebaik mungkin apa yang dimudahkan dan dihadirkan oleh Allah dalam kehidupan kita merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan rasa syukur.

Jika Anda pelajar, bersungguh-sungguhlah belajar.

Jika Anda guru, bersungguh-sungguhlah mengajar dengan baik.

Jika Anda karyawan, bersungguh-sungguhlah bekerja secara profesional.

Jika Anda seorang hamba, bersungguh-sungguhlah mengabdi dan menjalani apa yang dihadirkan oleh Sang Pencipta.

Apapun pekerjaan dan tanggung jawab yang ada di tangan Anda hari ini, semuanya tidak datang begitu saja. Bersungguh-sungguhlah mengerjakannya dan berikan persembahan yang terbaik.

“Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat, dan barangsiapa berjalan diatas jalannya pasti sampai.”

9 thoughts on “Kesungguhan Dalam Bekerja”

  1. Terima kasih atas artikelnya. Ringan dan bermanfaat. Web ini bukti nyata hasil kesungguhan. Mas Noer, boleh minta referensi buku mengenai cara menulis yang baik. Butuh berlatih berapa lama mas, biar bisa bikin tulisan seperti tulisan mas Noer.

  2. Terus terang saya tidak memiliki rekomendasi buku khusus untuk menulis yang baik Mas Ifliandry. Saya memang belajar hal tersebut, tapi menurut saya bukunya kurang recommended.
    Saran saya adalah coba berlatih dari penulis yang kita sukai dan coba menulis seperti mereka terlebih dahulu. Lama kelamaan kita akan punya style menulis sendiri yang khas.
    Saya rajin menulis waktu kuliah dulu dan sempat vakum sangat lama sampai akhirnya membuat blog ini di 2009. Salah satu tipsnya adalah buat jadwal menulis dan menulislah tanpa mempedulikaan mood. Pelan-pelan kita akan bisa menulis secara konsisten dengan kualitas yang baik. Meskipun mungkin sedang tidak dalam mood terbaik.

    Semoga membantu.

    Btw, saya lihat web Mas menarik. Mungkin suatu saat saya butuh bantuannya terutama untuk script terkait membership site dan sistem affiliasinya.

Leave a Reply to Eddy Wesley Parulian Sibarani Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *