Puasa Lahir Batin

Photo Credit Hamed Saber under Creative Commons License

Alhamdulillah, akhirnya Ramadhan telah tiba. Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberi kita kesempatan untuk menjalani Ramadhan tahun ini.

Rasulullah saw bersabda, “Banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga.”

Hadis di atas mengindikasikan bahwa puasa seharusnya tidak sekedar menahan diri dari lapar dan dahaga. Jika hanya demikian, maka akan merugilah orang yang berpuasa tersebut karena ia hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Puasa harus menjadi alat mentransformasi diri seseorang sehingga menambah kedekatan kepada Allah Ta’ala.

Dalam pemahaman umum, puasa adalah menahan diri dari makan dan minum sejak terbit matahari sampai waktu tenggelamnya. Termasuk di dalamnya menahan diri dari berhubungan seksual dengan pasangan. Ini adalah puasa lahir.

Sementara Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Sirr Al-Asrar (Rahasia dari Segala Rahasia) menjelaskan ada puasa jenis yang lain yakni puasa batin. Puasa batin dilakukan dengan cara menjaga semua indra dan pikiran dari segala yang diharamkan. Dengan kata lain, puasa batin adalah meninggalkan ketidakselarasan, baik lahir maupun batin. Sedikit saja niat buruk hinggap di hatimu, puasamu rusak. Jika puasa lahir dibatasi oleh waktu, puasa batin dijalani selama-lamanya, selama hidup di dunia hingga kehidupan di akhirat. Itulah puasa sejati.

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menjelaskan, puasa yang paling baik adalah puasa hakikat, yaitu mencegah hati dari menyembah selain Allah. Caranya adalah dengan membutakan mata hati dari segala yang ada, bahkan di alam hakikat di luar dunia ini sehingga yang tersisa hanyalah cinta kepada Allah.

Tak ada yang pantas diharapkan, tak ada tujuan lain, dan tak ada kekasih di dunia ini dan di akhirat, kecuali Allah. Puasa ruhani batal jika cinta kepada selain Allah, meski sebesar atom, memasuki hati. Jika itu terjadi, kita harus memulainya lagi, membangkitkan tekad dan niat untuk kembali kepada cinta-Nya di dunia ini dan di akhirat. Sebab, Allah berfirman, “Puasa adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya.”

Semoga Allah membantu kita tak hanya berpuasa lahir, melainkan juga puasa batin. Semoga ibadah puasa tahun ini akan mengantarkan kita menjadi lebih dekat kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 2:183 semoga puasa akan mengantarkan kita kepada ketaqwaan.

Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Tulisan ini merujuk karya Syaikh Abdul Qadir Jailani bagian “Puasa Lahir Batin” dalam Sirr Al Asrar yang diterbitkan Serambi, 2008

Rujukan lainnya adalah Meraih Kemuliaan Ramadhan, kumpulan tulisan dengan editor Laleh Bakhtiar dan pengantar oleh Seyyed Hossein Nasr yang diterbitkan Mizan, 1997

24 thoughts on “Puasa Lahir Batin”

  1. Semoga Allah menunjukkan kepada kita melalui Ramadhan kali ini bagaimana seharusnya mensyukuri segala kenikmatan yang telah DIA berikan. amin ya Allah…thx Mas Nur atas renungannya.

  2. Marhaban ya Ramadhan, Selamat datang Bulan untuk mensucikan diri setelah 11 bulan bergelut dengan aneka aktifitas yang terkadang menjauhkan diri dengan Allah SWT. Semoga Kita semua masih berjumpa di Bulan Ramadhan tahun depan. Maaf lahir dan bathin buat kita semua.

  3. Selamat menunaikan puasa Ramadhan. Semoga di bulan yang penuh berkah ini, Allah memberikan yang terbaik kepada kita semua. Mohon maaf lahir batin. Wass.

  4. Syarifuddin Sufri

    Terima kasih mas Noer atas pencerahannya. Jumpa dengan puasa tahun ini sudah merupakan suatu nikmat yang luar biasa dari Sang Pencipta. Semoga kita makin dapat bersyukur. Selamat menjalankan ibadah puasa Mas, mohon maaf lahir dan bathin.

  5. Marhaban ya Ramadhan, makasih Mas! Selamat berpuasa juga ya. Semoga puasa kita semua dapat dilaksanakan sesuai dengan niat, dan dapat mengatasi apapun penghalang yang akan membuat puasa menjadi rumpang nilainya ya kan Mas, juga mohon maaf lahir dan bathin. Wassalam.

  6. Selamat berpuasa kawan-kawan!
    Insya Allah tulisan mas Noer tadi dapat menjadi pengingat kita akan hal yang lebih penting dengan puasa batin tersebut. Mari kita luruskan niat untuk menjalni ibadah dengan lebih baik dengan meninggalkan berbagai kegiatan yang sekedar atas nama ‘nggak enak hati’ atau ‘biar kelihatan wah’.
    Mohon maaf lahir dan batin buat mas noer dan kawan-kawan jemaah blog ini.
    Terimakasih.
    Assalamu’alaikum

  7. Semoga ibadah puasa kita mendapatkan rahmat dari Allah, serta dosa kita banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran yang pahalanya adalah surga. Amin……..

  8. puasa bathin…merupakan hal yang teramat berat bagi kita..tapi kita harus berusaha…mensucikan hati dan pikiran dari perkara yang membatalkan puasa adalah levelnya para wali…entah kapan bisa seperti “mereka” dan bagaimana caranya…mungkin ini juga perlu dibahas oleh mas M Noer…tks atas kolomnya…ini amat bermanfaat bagi kita semua…

  9. Suka denan kalimat
    puasa batin adalah meninggalkan ketidakselarasan, baik lahir maupun batin

    Berpuasa adalah menari menyelaraskan diri dengan Allah, seolah Rumi yang menari

  10. Terima kasih Pak Noer atas tausiyah yang diberikan..
    semoga kita dapat menjalani puasa dengan sebenarnya..

  11. Terima Kasih atas partisipasi dari bapak Muhammad Nor,saya juga mengucapkan kepada bapak dan semua netter SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA TAHUN 1432 H bagi yang menjalankannya,Semoga semua amalnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya.Amin…

  12. Sangat Inspiratifff..semoga kita digolongkan menjadi salah satu hamba-Nya yang mendapatkan semua keutamaan puasa ramadhan dan segala amal baik yang kita lakukan di dalamnya mendapat Ridho-Nya..amiiiin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top