Berbisnis Tak Harus Membuat Produk Sendiri

header bisnis tanpa produk

Selama ini banyak orang yang ingin berbisnis, tapi tidak tahu ingin berbisnis di bidang apa. Akhirnya, keinginan untuk berbisnispun dipendam dan terlupakan. Padahal, bisnis bisa dari apa yang kita miliki selama ini. Yang pasti, harus ada kemauan untuk memulainya.

Saya pun memulai berbisnis dengan menggunakan keahlian yang saya miliki. Saya tidak mencoba untuk membuat produk baru. Saya menjual keahlian yang saya miliki. Saya juga memanfaatkan hobi saya, yaitu menulis.

Pengalaman saya merintis bisnis online inilah yang saya ceritakan saat saya diundang-undang untuk berbincang dengan seorang blogger, internet marketer dan pemilik website Entrepreneurs-Journey.com dari Australia, Yaro Starak. Dari Yaro ini pula saya belajar mengenai mengelola bisnis online.

Yaro tertarik untuk mewawancarai saya karena menganggap saya cukup berhasil berbisnis secara online. Padahal koneksi internet di Indonesia masih sangat terbatas. Masih sangat jauh dari Singapura yang koneksi internetnya sangat baik.

Anda bisa mendengarkan perbincangan lengkap saya bersama Yaro di sini.

Berawal Dari Hobi

Hobi yang menghasilkan

Sebenarnya saya sudah menjalani bisnis sejak masih kuliah. Waktu itu saya bersama teman-teman berbisnis komputer. Jadi, saya dan teman-teman mencari orang yang membutuhkan komputer, mencatat spesifikasi apa saja yang dibutuhkan, lalu merakitkan komputer sesuai dengan kebutuhan itu.

Walau sudah berbisnis, tapi waktu masih kuliah saya bercita-cita menjadi seorang dosen, karena saya suka sekali belajar dan tertarik dengan dunia mengajar.

Tapi cita-cita itu berlalu begitu saja setelah saya lulus kuliah. Saya lalu bekerja di sebuah perusahaan ternama. Saya bergabung di bagian HRD.

Selain senang belajar, sejak kuliah saya juga tertarik dengan menulis. Di waktu-waktu tertentu saya selalu menyempatkan diri untuk menulis artikel. Artikel itu lalu saya kirimkan ke majalah kampus dan dimuat di sana.

Setelah bekerja selama 5 tahun, saya menyadari bahwa saya sudah lama sekali tidak pernah menulis. Saya lalu bertekad untuk kembali menulis. Hal itu saya lakukan setelah bekerja.

Saat itulah saya menemukan blog milik Yaro Starak. Setelah membaca blog milik Yaro tersebut, saya lalu ingin memiliki blog sendiri. Saya akhirnya membuat blog yang saya beri nama www.muhammadnoer.com. Di blog tersebut saya menulis artikel-artikel mengenai hal-hal yang memang menjadi minat dan keterampilan saya.

Saya usahakan untuk menulis 1 artikel setiap minggu. Artikel-artikel ini ternyata mendapat feedback yang bagus dari para pembaca. Saya lalu bergabung bersama Yaro dan belajar mengenai mengelola bisnis melalui blog, seperti bagaimana membuat tulisan yang menarik, serta memasukkan gambar dan video yang ‘menjual’.

Mulai Menjual Keahlian Saya

kehalian menjadi sumber penghasilan

Setelah beberapa lama belajar dari Yaro, akhirnya saya mendapatkan ide untuk berbisnis dengan memanfaatkan blog milik saya.

Waktu masih SMA, saya menemukan buku mengenai cara membaca cepat atau speed reading. Saya sangat tertarik mempelajari buku itu. Saya mempelajari dan mempraktekkan apa yang di sana dengan sungguh-sungguh, sampai akhirnya saya menguasai cara membaca cepat. Saya lalu berpikir untuk menjual kemampuan tersebut.

Dengan bekal ilmu yang saya peroleh dari Yaro, saya lalu membuat e-book yang berjudul Speed Reading for Beginners. E-book tersebut saya taruh di blog. Siapa saja boleh mengunduhnya secara gratis, tapi dengan syarat, yaitu melakukan subscribe.

Ternyata ada sekitar 2000 orang yang melakukan subscribe. Para subscriber itu juga memberikan feedback mengenai e-book tersebut. Hampir semuanya memberikan tanggapan yang positif.

Melihat animo tersebut, saya lalu menawarkan untuk memberikan kursus membaca cepat via online. Tapi, tentu saja tidak gratis. Mereka yang ingin melakukan kursus harus membayar. Tawaran itu juga disambut baik oleh para subscriber blog saya itu.

Saya lalu membuat video tutorial mengenai cara membaca cepat. Video itu kemudian saya pasang di blog saya. Pada awalnya saya hanya membuat 2 video, yaitu tentang teknik dasar membaca cepat.

Video itu saya pasang di blog. Tapi, tidak bisa dilihat begitu saja. Pembaca yang ingin menonton harus membayar terlebih dahulu. Waktu saya kenakan biaya sebesar 500 ribu rupiah. Jika mereka sudah membayar dan mengirimkan bukti transfer, maka saya akan memberikan akses untuk melihat video tersebut.

Dari sekitar 2000 subscriber yang ada di blog saya, ternyata sekitar 100 orang menyatakan tertarik. Dari sekitar 100 orang yang menonton video itu, hampir semuanya menyatakan puas. Hanya ada 1 atau 2 orang yang menyatakan diri tidak puas. Kepada mereka yang tidak puas ini, saya membuat kebijakan untuk mengembalikan uang mereka.

Karena banyak yang merasa puas, maka saya menawarkan untuk pelatihan ke jenjang berikutnya. Hampir semuanya tertarik dan menunjukkan minat. Akhirnya saya membuat kembali video kursus membaca cepat via online level berikutnya.

Sampai saat ini, sudah ada 8 video yang saya buat mengenai kursus membaca cepat itu dan sekitar 4000 orang sudah mengikuti kursus membaca cepat secara online.

Mulai Melakukan Inovasi

ide untuk berinovasi

Keberhasilan saya membuat kursus online mengenai teknik membaca cepat itu membuat saya ingin mengembangkan bisnis itu.

Saat saya masih bekerja, saya sering harus melakukan presentasi. Mulai dari presentasi ke atasan, para manajer, sampai presentasi di depan bos besar. Dari semua presentasi yang pernah saya lakukan itu, saya mempelajari bagaimana melakukan presentasi yang efektif.

Kemudian saya membuat video tentang teknik presentasi. Hal pertama yang saya buat adalah tutorial membuat slide presentasi. Sama seperti dengan kursus membaca cepat, video inipun saya pasang di blog saya. Siapa yang ingin menonton, saya kenakan biaya.

Video kursus online membuat slide presentasi ini juga mendapat sambutan hangat dari para pembaca. Sekitar 400 orang mendaftarkan diri untuk bisa menontonnya. Bahkan mereka memberikan usul agar saya membuka kelas training secara offline, atau bertatap muka secara langsung.

Dari semua feedback yang masuk, saya lalu membuat website khusus untuk membaca cepat dan presentasi. Website yang lebih profesional, tidak sekadar sebagai blog. Website itu saya beri nama www.membacacepat.com dan www.presentasi.net. Bahkan, saya juga merambah dalam bahasa Inggris dengan membuat www.bestpresentation.net.

Berawal dari hobi menulis, akhirnya saya bisa menjalankan sebuah bisnis. Sekarang saya sering memberikan training mengenai presentasi dan membaca cepat secara offline. Walau begitu, peminat kursus online juga masih ada.

Kisah saya tersebut ternyata menarik perhatian Yaro Starak. Dia ingin mengetahui mengenai sepak terjang saya dalam dunia training presentasi dan membaca cepat. Hasil wawancara Yaro dengan saya dapat dibaca di website miliknya.

Yaro menganggap saya sebagai salah satu orang yang bisa menginspirasi, karena berhasil menjalankan bisnis online di negara yang koneksi internetnya belum terlalu bagus.

Sebuah pencapaian yang patut saya syukuri. Bisnis memang dapat dilakukan oleh siapa saja, asal dia memiliki niat dan tekad yang kuat. Ide bisnis akan muncul ketika kita melakukan semua yang harus kita kerjakan dengan baik.

2 thoughts on “Berbisnis Tak Harus Membuat Produk Sendiri”

  1. Tri Nugroho Wismadi

    Pengalaman yg sangat inspiratif. Saya ingin bisa seperti itu namun lebih sering saya bingung untuk memulainya. Saya menjadi dosen lebih dari 35 tahun, pernah menjadi trainer di bidang kesehatan, hipnoterapi. Banyak yang saya fikirkan terkait pengalaman yg dapat saya optimalkan menjadi suatu jalan bisnis tetapi tidak tahu harus bagaimana. Sekarang saya mencoba bisnis online tapi diluar keahlian saya yaitu menjual baju gamis dsb ( bukan produksi saya sendiri ) tapi masih belum menunjukkan suatu hasil. Sebenarnya saya lebih tertarik dibidang sesuai keahlian / pengalaman saya, seperti melatih atau praktisi medikal hipnosis terutama untuk ibu hamil sehingga dapat melahirkan dengan lebih mudah dan nyaman.

    Mohon sarannya sehubungan hal tersebut ? terima kasih banyak.
    Tetap semangat dan semoga terus sukses.

    1. Salam kenal Pak Tri,

      Jika melihat pengalaman bapak yang sangat panjang, maka sangat mungkin untuk memanfaatkan apa yang menjadi keahlian bapak tersebut untuk menjadi jalan bisnis.

      Beberapa hal yang mungkin bisa bapak lakukan: Coba buat buku panduan terkait keilmuan yang bapak punya dalam format PDF. Promosikan buku tersebut lewat Facebook atau sosial media lainnya dan buat website sederhana tempat para pembaca mendownloadnya. Seiring dengan waktu maka semakin banyak orang yang memanfaatkan dan belajar dari bapak.

      Pada saatnya bapak bisa membuat seminar, pelatihan, diundang sebagai pembicara ataupun kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *