Dalam percakapan sehari-hari, kita sering mendengar orang yang berkeluh kesah tentang kesulitan yang dihadapinya apakah karena urusan anak, istri, suami ataupun tantangan dan ujian kehidupan yang dijalani.
“Saya sudah berusaha sabar. Tapi sabar khan ada batasnya. Kalau sudah begini saya tidak bisa terima.”
Itulah petikan kalimat yang kadang kita dengar ketika kesabaran diuji sampai batas akhirnya.
Apakah kesabaran memang ada batasnya?
Jika kita lihat kehidupan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang sholeh lainnya, akan didapatkan kesamaan bahwa kesabaran seharusnya tidak berbatas. Segala ujian dan tantangan kehidupan dijalani dengan penuh keberanian, keyakinan, dan kesabaran.
Sabar adalah sabar. Jika sabar itu hanya sampai batas tertentu, maka sebenarnya ia bukanlah sabar.
Karena itu, tugas kita adalah untuk belajar sabar atas segala sesuatu yang Allah hadirkan dan hadapkan. Hal ini terkait dengan sikap kerelaan atas seluruh kejadian baik menyenangkan atau tidak karena suatu kesadaran ada Tangan Allah yang bekerja di sana.
Suatu hari, mungkin akan ada orang yang menghina dengan sangat kasarnya, kesulitan hidup yang tak kunjung selesai meski telah berkali-kali dicari jalan keluarnya, dimusuhi oleh orang lain sehingga tidak memiliki seorangpun teman untuk berbagi, atau harapan demi harapan akan sesuatu yang tak kunjung menjadi kenyataan.
Manusia akan selalu diuji dengan berbagai bentuk kejadian maupun sikap orang-orang di sekitarnya yang menuntut kesabaran sampai dia menyadari bahwa diri ini memang belum bisa bersabar. Sampai akhirnya Allah akan mengajarkan arti kesabaran yang sesungguhnya. Saat itulah Allah akan menghampiri dan membimbing untuk mengenalkan sabar pada tingkat yang berikutnya. Sampai akhirnya semoga kita dapat mencontoh sikap sabar orang-orang yang Dia kasihi. Dan Allah berkenan menganugerahkan dan menanamkan sifat sabar di dalam diri. Pada saat itulah kita akan mengatakan “Sabar memang tidak ada batasnya.”
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Al Quran Surah Al-Fushshilat [41]: 35)
kado buat istriku
betapa terharu hati mama ,membaca artikel mas. wahai anak ku jaga lah kerukunan rumah tangga mu .mama sayang dan bangga kepada ananda berdua.
mas noer, mau tanya nih…
aku yakin bahwa sabar itu nggak ada batasnya. trus ada hubungannya nggak, ato beda nggak dengan statement Tuhan nggak suka dengan sesuatu yang melampaui batas? makasih
@ Dhanik
Inti dari tulisan ini adalah agar kita senantiasa terus berjuang untuk meningkatkan kualitas sabar kita. Dan semuanya juga tidak dapat terjadi tanpa pertolongan Allah. Sehingga menurut saya kurang relevan jika dibandingkan dengan statement Tuhan tidak suka sesuatu yang melampaui batas. Pada statement ini melampaui batas mengarah ke sesuatu yang berlebihan, sesuatu yang tidak wajar dan melewati batas kebutuhan.
Semoga jawaban ini bisa membantu.