Setiap Kelebihan Harus Dialirkan

Dalam agama kita mengenal zakat yakni proses membersihkan kelebihan harta karena masih bercampur dengan hak orang lain. Lewat zakat seseorang membersihkan apa-apa yang dia miliki agar menjadi murni. Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena dalam proses mengumpulkan harta, sangat mungkin berkumpul antara yang haram dan yang halal, antara yang benar dan yang salah, antara apa yang memang seharusnya menjadi hak kita atas usaha yang dilakukan dan apa yang sebenarnya menjadi milik orang lain.

Dengan melaksanakan zakat, seseorang melakukan kewajiban agar apa yang dia peroleh benar-benar merupakan hak-nya. Orang yang tidak berzakat seolah-olah melakukan “korupsi” karena mengambil milik orang lain. Selanjutnya jika orang yang berzakat tersebut ingin lebih baik lagi, sangat dianjurkan untuk menambah dengan infak dan sedekah. Ada hikmah dan pelajaran yang besar di balik syariat zakat itu sendiri.

Secara bahasa istilah zakat berasal dari kata zaka yang kurang lebih memiliki makna bersih atau suci. Istilah yang sama juga sering dipakai untuk proses pembersihan diri/jiwa dalam rangka menuju Allah yang dikenal dengan Tazkiyatun-Nafs.

Dalam kehidupan, tak jarang kita juga punya berbagai kelebihan. Adakalanya kita memiliki kelebihan waktu senggang, tenaga, fikiran ataupun ilmu. Ada orang yang memanfaatkan kelebihan tersebut pada tempat yang salah. Waktu senggang dipakai untuk kegiatan yang sia-sia. Tenaga yang berlebih digunakan untuk marah dan merusak. Fikiran yang banyak digunakan untuk merencanakan sesuatu yang jahat. Dan ilmu yang seharusnya berguna dipakai untuk bermaksiat. Ini adalah pilihan yang buruk atas kelebihan yang diberikan kepada kita.

Adapula orang yang memanfaatkan kelebihan tadi untuk kegiatan pribadi. Waktu senggang digunakan untuk melakukan hobby yang terpendam. Kelebihan tenaga digunakan untuk melakukan pekerjaan rumah yang menumpuk. Kelebihan fikiran digunakan untuk merencanakan sesuatu yang berguna buat diri dan keluarga. Sedangkan kelebihan ilmu dimanfaatkan dengan menulis atau mencatatnya. Pilihan ini sudah jauh lebih baik daripada pilihan pertama tadi.

Kembali kepada proses pembersihan yang disampaikan di awal, sebenarnya dalam setiap kelebihan yang kita miliki terdapat pula hak orang lain yang harus ditunaikan. Kelebihan tersebut tidak boleh diambil hanya untuk diri sendiri melainkan harus dibagi sesuai kadar yang tepat buat orang yang membutuhkan. Jadi proses pembersihan seharusnya tidak hanya untuk urusan harta, melainkan setiap kelebihan waktu, tenaga, fikiran ataupun ilmu perlu untuk dibersihkan sehingga murni, suci dan memang hak diri kita.

Karenanya, jika kita memiliki kelebihan waktu, carilah orang perlu ditemani atau dilayani. Jika kita memiliki kelebihan tenaga, bantulah orang lain dengan tenaga kita untuk meringankan pekerjaan mereka. Jika kita punya kelebihan fikiran, manfaatkan untuk membantu memikirkan penyelesaian persoalan orang lain. Dan jika kita memiliki kelebihan ilmu, bersihkanlah dengan mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahui sehingga mereka bisa mengambil manfaat.

Insya Allah, dengan membersihkan segala kelebihan ini, apa-apa yang tersisa akan menjadi murni dan memang layak buat kita. Dan jika kita dimudahkan untuk memberi yang lebih banyak lagi, mengapa tidak dilakukan? Bukankah harta yang sebenarnya adalah harta yang diperjuangkan di jalan Allah?

Menahan kelebihan yang dimiliki tidak akan membuat kita kaya, sama seperti memberikannya kepada orang lain juga tidak akan membuat kita miskin. Menahan kelebihan akan menimbulkan penyakit ibarat air yang tidak mengalir dan menumpuk akhirnya menjadi kubangan yang kotor. Mengalirkannya akan membuat air tersebut menjadi jernih kembali sekaligus memungkinkan datangnya sumber-sumber air yang baru buat kita.

Karenanya jangan lupa, setiap kali kita memiliki kelebihan, alirkanlah karena pasti ada orang yang berhak atas kelebihan tersebut. Dengan mengalirkannya maka kita telah menunaikan kewajiban sekaligus memberikan orang lain hak mereka. Dan apa-apa yang kita lakukan untuk menolong orang lain, Insya Allah akan menjadikan kita kaya dan diganti dengan pertolongan-Nya pada saat kita sangat membutuhkan.

Semoga Allah membantu saya dan pembaca semua untuk senantiasa mengalirkan segala kelebihan yang merupakan amanah-Nya untuk dialirkan kepada orang lain.

Dan Allah Lebih Mengetahui.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *