Empat bulan telah berlalu sejak saya resmi mengundurkan diri dari Unilever. Ini berarti, sudah sejak saat itu pula saya resmi berkarir secara penuh sebagai seorang Trainer, Entrepreneur.
Keseharian saya sebagai seorang Senior HR Manager di perusahaan multinasional jauh berbeda dengan hidup sebagai seorang Full Time Trainer dan Entrepreneur.
Lantas apa saja yang berbeda dari aktivitas saya sebelumnya?
Inilah yang membedakannya.
Update Video:
Simak Video Bagaimana Menjadi Seorang Trainer Profesional
1. Jadwal Kerja yang Fleksibel
Ini adalah sebuah harta yang tidak ternilai. Saya tidak perlu lagi berpikir keras bagaimana agar bisa sampai ke tempat kerja setiap pagi. Belum lagi dengan kemacetan Jakarta yang tergolong parah, saya beruntung bisa bebas memilih tempat kerja, setiap hari.
Ya, jika sedang tidak ada training, maka tempat kerja favorit saya adalah di rumah sendiri. Saya memiliki ruang kerja yang membantu saya untuk menulis artikel, merekam video, dan berbagai hal lainnya.
Saya juga bisa memilih bekerja di kantor Presenta Edu yang terletak di lantai 38 Gedung A, Kota Kasablanca, atau memilih tempat lain seperti cafe, taman, atau salah satu favorit saya adalah perpustakaan pusat Universitas Indonesia.
2. Lari Pagi
Saya sering iri dengan kolega saya yang bisa menyempatkan diri untuk berolahraga secara rutin setiap pagi. Dulu saya mencoba hal ini memanfaatkan gym yang ada di kantor. Namun untuk bisa melakukan hal tersebut, saya harus berangkat dari rumah sekitar pukul 5.15 pagi supaya ketika tiba di kantor masih punya kesempatan yang cukup.
Namun sekarang, setiap dua hari sekali saya bisa menikmati lari pagi. Alhamdulillah, dari yang awalnya ngos-ngosan kalau lari beberapa menit saja sekarang saya sudah bisa berlari tanpa henti sekitar 40 menit dan menempuh jarak sekitar 5 km setiap sesi lari.
Tidak ada target muluk untuk hal ini.
Saya hanya ingin supaya tubuh lebih fit, lebih segar dan berenergi sehingga mendukung aktivitas saya sebagai trainer.
Saya bahkan berkesempatan lari di Singapore melewati berbagai taman, Henderson Wave sampai akhirnya ke kawasan turis di Pulau Sentosa.
Update Video:
Simak Video Aktivitas Saya Untuk Menjaga Kebugaran Sebagai Trainer
3. Memberikan Training Lebih Banyak
Ya, ini aktivitas yang paling membedakan. Dulu saya hanya memanfaatkan Sabtu Minggu untuk memberikan training. Sesekali saya mengambil cuti untuk bisa memberikan training di hari kerja. Namun sekarang saya bisa memanfaatkan lebih banyak waktu untuk training di hari kerja.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, sudah banyak perusahaan yang dilayani antara lain: Bank BNI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, FWD Life Insurance, Aqua Danone, Kementerian Agama RI, Unilever, Lembaga Pengadaan Barang RI (LPKP) dan berbagai instansi lainnya.
Anda bisa melihat beberapa aktivitas training saya di sini dan beberapa portofolio training yang saya miliki bersama Presenta Edu.
Berikut foto kenangan ketika saya memberikan training buat tim Supply Chain Skin Care Factory Unilever, yang merupakan salah satu pabrik Skin Care terbesar di dunia.
4. Mengajar Anak-Anak
Sejak beberapa bulan lalu saya mencoba secara serius untuk menyediakan waktu belajar bersama dengan anak-anak. Dulunya cukup berat melakukan hal tersebut karena saya harus bisa tiba di rumah Maghrib agar efektif dan anak-anak belum mengantuk.
Namun sekarang saya dapat kesempatan untuk mengajarkan anak-anak hampir setiap malam. Jadi waktu malam biasanya akan dimulai dengan sholat maghrib berjamaah, mengaji Al-Quran dan dilanjutkan belajar buat kelima orang anak saya.
5. Berkontribusi Untuk Kegiatan Lainnya
Selain semua hal di atas, dengan aktivitas sekarang ini memungkinkan saya untuk menjalankan aktivitas produktif lainnya.
Misalnya, saya diundang sebagai juri dalam acara kompetisi Bachelor Journey di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, mengisi kuliah tamu di beberapa Universitas termasuk untuk kelas internasional, membantu Kementerian Tenaga Kerja dalam diskusi revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan menjadi co-facilitator, dan mengikuti TEDx Singapore.
Foto di bawah ketika saya merangkum diskusi menggunakan Mind Map bersama para Direktur HR dari berbagai perusahaan dan tim Kemenaker.
Saya bisa ketemu Profesor Hans Rosling dari Swedia yang merupakan salah satu pembicara favorit dan paling sering tampil di TED.
Saya juga ketemu teman-teman baru diantaranya sukarelawan TEDx Anya dari Belarusia dan Anastasia dari Ukraina.
Dan yang juga sangat penting, saya bisa kembali aktif sebagai mentor di pengajian Serambi Suluk.
Alhamdulillah, saya bersyukur diberi kesempatan untuk bisa terus berkarya.
Dan semoga dengan aktivitas baru ini, insya Allah saya dapat memberikan yang terbaik buat masyarakat baik lewat aktivitas saya di Presenta Edu maupun aktivitas-aktivitas lainnya.
Itulah kisah saya sebagai seorang trainer.
Bagaimana dengan kisah Anda?
Luar biasa mas Noer,.
Saya juga ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama,walau belum tau melalui jalur apa.
Sukses Mas Noer…
Bisa dimulai dari apa-apa yang dekat dengan diri kita Mas Rizal. Nanti secara bertahap kesempatan itu akan datang dan tinggal disikapi dengan tepat.
Bisa dimulai dari apa yang dekat dengan diri kita dahulu Mas. Nanti kesempatan akan datang.
Mungkin yang dimaksud http://lkpp.go.id
Benar Mas Heri. Salah satunya lembaga tersebut.
Luar biasa, mantab… opportunity cost yang dipilih oleh Mas Noer. Masih bisa memilih yang lebih baik walaupun banyak orang yang sudah masuk comfort zone tidak akan keluar…kadang kita takut akan perubahan tapi satu-satunya yang pasti adalah perubahan itu sendiri…Selamat sudah bisa menerapkan change management dalam karir dan hidupnya…
Terima kasih atas dukungannya Mas Ariananda. Memang keputusan yang tidak mudah. Namun setiap orang akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan.
Selamat ya Mas Noer, bisa beralih kuadran dari karyawan menjadi enterpreneur.
Semoga suatu saat bisa bertemu dengan Mas Noer
Terima kasih atas dukungannya Pak Yudhi. Semoga suatu saat kita bisa ketemuan ya pak.
Salam,
Noer
Sukses dan barokah tentunya itu yang saya lihat dari Mas Noer dalam hidupnya, insya Allah. Semoga sehat selalu dan terus berkaya, semoga saya ada kesempatan bisa bertemu langsung dengan Mas Noer.
Inspirasi yang sangat membakar semangat saya utk bisa bergerak seperti guru favorit saya Mas Noer. Walau belum ada kesempatan belajar tatap muka secara langsung saya mendapat ilmu yg luar biasa. Semoga saya bisa ikut training MindMapping bulan ini.
Semoga memberi inspirasi buat Bayu dan teman-teman lainnya 🙂
Alhamdulillah sangat menginspirasi mas. Perkenalkan saya Dikky dari Cimahi Bandung. Setelah hampir 15 tahun lebih pindah2 kerja, diusia 37 tahun saya baru menemukan passion saya mas dibidang praktisi Psikolog khususnya perkembangan anak dan parenting. Walaupun background saya dari jurusan bahasa, malah menjadi nilai tambah mas. Bisa minta kontak wa mas? Atau mungkin gru membaca cepat. Oh iyh saya lagi membaca ebook mas speed reading for beginner nah saya mau unduh speed reading tablenya dimana yah mas? Jazakalloh khoiron katsiro…Barakalloh mas