Salah satu passion saya adalah mengajar dan salah satu topik spesifik yang saya sukai adalah presentasi.
Pertama kali saya belajar presentasi secara serius ketika menjadi management trainee di Unilever pada tahun 2004. Sebagai trainee, saya harus menjalani 3 kali masa evaluasi. Pertama, setelah menjalani periode tiga bulan. Kedua, setelah enam bulan. Dan terakhir ketika menjelang habis satu tahun, tepatnya pada bulan kesebelas.
Sebagaimana trainee lainnya, masa-masa periode evaluasi tersebut adalah saat-saat yang menegangkan. Kami harus memberikan presentasi di hadapan manajer senior. Khusus presentasi terakhir kami juga harus tampil di hadapan direktur dari divisi masing-masing.
Sebagai sesama trainee, tak jarang saya dan teman-teman berbagi tips menghadapi presentasi penting tersebut. Mulai dari apa yang harus disampaikan, bagaimana menjelaskannya secara terstruktur dan bagaimana menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dari para manajer senior dan direktur.
Artikel berikut ini akan menjelaskan bagaimana ketertarikan saya belajar presentasi sampai membangun training presentasi tatap muka yang berkualitas buat masyarakat Indonesia.
Mulai Belajar Presentasi Secara Khusus
Pada saat itu saya baru menyadari ternyata saya tidak tahu banyak tentang presentasi. Awalnya saya merasa bisa membuat slide PowerPoint yang baik dan menjelaskan presentasi di hadapan audiens. Ya, saya sudah cukup sering memberi presentasi ketika kuliah dan di pekerjaan saya sebelumnya sebagai trainer simulasi bisnis. Namun saya baru sadar untuk presentasi penting di mana kualitas seorang trainee akan diuji, saya perlu keterampilan presentasi yang lebih tinggi.
Sejak saat itulah saya mulai belajar. Saya mencari dari berbagai sumber internet dan berlatih bagaimana membawakan presentasi dengan baik, benar sekaligus meyakinkan. Hal paling awal yang saya pelajari terkait penyampaian (delivery). Bagaimana menyampaikan presentasi dengan pede, mengurangi bergumam (mengatakan ee…) dan vokal yang jelas serta meyakinkan. Pelajaran berikutnya terkait bagaimana membuat persiapan mulai dari merancang struktur presentasi sampai membawakannya di hadapan audiens yang merupakan pengambil keputusan penting apakah saya akan lulus sebagai trainee atau tidak.
Hasil Belajar Itu Membawa Hasil
Alhamdulillah, setiap kesungguhan akan membawa hasil. Itu pula yang saya rasakan. Meskipun saya tetap merasakan grogi sekaligus sedikit gugup ketika berbicara, tiga presentasi yang saya bawakan berjalan dengan baik. Para manajer senior dan Direktur HR yang hadir cukup puas dengan presentasi yang saya bawakan. Saya pun berhasil melalui masa trainee dan diangkat sebagai karyawan tetap di divisi HR sebagai asisten manajer.
Presentasi Adalah Kebutuhan Setiap Profesi
Hasil belajar semasa trainee terus saya pakai sampai sekarang ketika saya sudah menjadi manager HR dengan berbagai penugasan berbeda-beda. Ternyata, apapun profesi seseorang, kita cukup sering harus memberikan presentasi. Apakah presentasi kepada atasan para pengambil keputusan, presentasi kepada klien untuk meyakinkan mereka, atau presentasi kepada karyawan untuk menjelaskan program kerja. Apalagi buat orang-orang yang berprofesi di bidang penjualan, training, atau sebagai dosen/staf mengajar, maka keterampilan presentasi yang baik menjadi sangat penting.
Membangun Website Presentasi Terbaik
Sejak tahun 2009, saya mulai rajin menulis setelah bertahun-tahun vakum. Tulisan tersebut diposting di blog pengembangan diri muhammadnoer.com yang Anda baca sekarang. Salah satu kategori khusus yang sering saya ulas terkait tentang presentasi.
Ternyata, tanggapan para pembaca demikian positif. Saya pun terpacu untuk belajar presentasi lebih jauh lagi. Saya pelajari berbagai tips terbaru tentang presentasi. Saya mencari tahu siapa tokoh-tokoh di bidang presentasi yang banyak dirujuk orang.
Akhirnya saya pun mengenal Garr Reynolds, penulis buku Presentation Zen yang ahli dalam bidang desain. Saya juga mengenal Nancy Duarte, pendiri Duarte design, konsultan yang membantu Al Gore membuat presentasi fenomenal The Inconvenient Truth.
Saya juga mencari tahu siapa tokoh-tokoh yang dikenal punya kemampuan presentasi dan orasi luar biasa. Di dunia korporate, Steve Jobs adalah presenter top yang pernah ada. Di dunia politik, ada tokoh seperti Presiden Sukarno dan Presiden Obama dengan keterampilan komunikasi publik yang handal. Saya juga belajar banyak dari para tokoh yang tampil di TED lewat presentasi-presentasi mereka yang memukau.
Lewat itu semua, hadirlah presentasi.net dan buku Presentasi Memukau yang telah dibaca puluhan ribu orang. Website ini terus berkembang dan sekarang telah menjadi salah satu website presentasi dengan pembaca terbesar di Indonesia.
Membangun Training Presentasi Tatap Muka Terbaik di Indonesia
Pada awalnya, belum terpikir niat untuk membuat training tatap muka. Hal ini terkait aktivitas saya yang juga padat. Saya lebih suka membuat materi-materi belajar online seperti produk Slide Inspiratif, Presentasi Bisnis, dan traning online lainnya.
Namun begitu banyak permintaan dari para pembaca untuk mengadakan training tatap muka. Berbekal pengalaman yang ada selama ini, maka saya dan tim pun mulai merancang sebuah training yang mampu menjawab kebutuhan banyak orang tentang presentasi. Bagaimana menampilkan presentasi yang jernih dan memukau. Training ini menekankan pada tiga keterampilan utama seorang presenter handal yakni:
- Terampil dalam merancang struktur materi
- Terampil dalam membuat desain slide yang menarik sekaligus efektif
- Terampil dalam membawakan presentasi secara memukau yang mampu meyakinkan audiens
Akhirnya pada tanggal 2 November 2013 yang lalu, saya dan tim untuk pertama kalinya mengadakan training presentasi tatap muka untuk publik. Alhamdulillah training ini berjalan sukses dan mendapat apresiasi yang sangat baik dari para peserta maupun para pembaca yang tertarik mengikutinya. Sesi-sesi berikutnya pun akan segera menyusul dan hadir di depan publik. Anda bisa melihat ulasan detilnya lewat tulisan saya yang lain di sini.
Epilog: Belajar dan Berkarya
Satu hal yang saya syukuri adalah diberikan semangat untuk terus belajar hal-hal baru. Tidak hanya belajar, saya juga senang mempraktekkan apa-apa yang sudah saya pelajari. Jika apa yang saya praktekkan membawa manfaat, maka saya pun tertarik untuk berbagi kepada orang lain yang mungkin membutuhkan ilmu yang sama.
Inilah pesan yang ingin saya bagi. Sebuah ilmu baru akan bermanfaat jika sudah diamalkan. Dan ilmu akan terus berkembang jika kita rajin mengajarkannya kepada orang lain. Karena itu, apapun bidang yang Anda kuasai, pelajari dan praktekkan ilmu tersebut. Jangan lupa untuk terus berbagi sehingga ilmu yang Anda punya semakin kokoh sekaligus membawa manfaat tidak hanya buat diri Anda melainkan pula buat orang banyak.
Selamat belajar dan selamat berkarya.