Renungan

Meminta dan Memberi Maaf

Berdasarkan sebuah penelitian, salah satu hal yang paling sulit dilakukan orang adalah meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain. Walaupun seseorang menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada orang yang telah disakiti bukanlah perkara mudah. Ada rasa gengsi ataupun ego yang menghalangi seseorang untuk bisa berkata, “Aku telah bersalah. Aku meminta maaf atas tindakan yang telah kulakukan dan berharap kamu dapat memaafkan aku.”

Sama halnya meskipun seseorang sudah bisa menahan rasa sakit akibat kesalahan yang dibuat orang lain, memaafkan orang tersebut juga bukan perkara mudah. Rasa yang tergores seolah tak bisa lepas dari ingatan dan terus membekas. Dalam sebuah judul lagu disebutkan, “Forgiven not Forgotten”. Aku memaafkan tapi aku tidak bisa melupakan kesalahanmu. Apakah ini yang dinamakan memberi maaf?

Meminta dan Memberi Maaf Read More »

Puasa Lahir Batin

Dalam pemahaman umum, puasa adalah menahan diri dari makan dan minum sejak terbit matahari sampai waktu tenggelamnya. Termasuk di dalamnya menahan diri dari berhubungan seksual dengan pasangan. Ini adalah puasa lahir.

Sementara Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Sirr Al-Asrar (Rahasia dari Segala Rahasia) menjelaskan ada puasa jenis yang lain yakni puasa batin. Puasa batin dilakukan dengan cara menjaga semua indra dan pikiran dari segala yang diharamkan. Dengan kata lain, puasa batin adalah meninggalkan ketidakselarasan, baik lahir maupun batin. Sedikit saja niat buruk hinggap di hatimu, puasamu rusak. Jika puasa lahir dibatasi oleh waktu, puasa batin dijalani selama-lamanya, selama hidup di dunia hingga kehidupan di akhirat. Itulah puasa sejati.

Puasa Lahir Batin Read More »

Ibadah Orang Merdeka

Sebagian orang beribadah kepada Allah semata-mata karena mengharapkan imbalan, dan itulah ibadahnya para pedagang. Sebagian lagi beribadah karena takut terkena hukuman, dan itulah ibadahnya para hamba sahaya. Dan sebagian lagi beribadah karena bersyukur kepada Allah, dan itulah ibadah orang-orang yang merdeka jiwanya. Ali bin Abi Thalib dalam Nahjul Balaghah

Ibadah Orang Merdeka Read More »

Dengan Menyertakan Asma Allah Yang Maha Pemurah Maha Penyayang

Ar-Rahman secara sederhana adalah kasih sayang dan sifat pemurah Allah kepada semua makhluknya. Tidak peduli apakah itu malaikat, manusia, hewan, tumbuhan atau syaithan sekalipun. Kasih sayang Allah diberikan kepada semua makhluk tanpa mempedulikan apakah makhluk tersebut taat atau tidak, bersyukur atau tidak.

Sedangkan Ar-Rahiim adalah kasih sayang yang lebih khusus kepada orang-orang tertentu yang memang mencintai Allah sehingga Dia pun lebih cinta lagi kepada mereka. Karenanya kasih sayang jenis ini akan jauh lebih dalam lagi dibandingkan kasih sayang yang diberikan secara umum kepada seluruh ciptaan. Orang yang mendapat Ar-Rahiim Allah akan dituntun dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.

Dengan Menyertakan Asma Allah Yang Maha Pemurah Maha Penyayang Read More »

Hati Seluas Samudera

Persoalan yang kita hadapi telah ditentukan kadarnya oleh Allah Ta’ala. Tinggal wadah hati kitalah yang akan menentukan apakah persoalan tadi menjadi terasa berat atau bisa dijalani dengan ringan. Kita menjadi berprasangka buruk karena merasa persoalan selalu datang menimpa, sedangkan orang lain hidupnya tenang-tenang saja. Karenanya jangan heran jika engkau terus menerus merasa berat dengan segala persoalan, mungkin wadahnya perlu diperluas, sekaligus diperkokoh.

Hati Seluas Samudera Read More »

Titik Nol Suara Surabaya – Merenungi Sisi-Sisi Kehidupan

Setelah beberapa kali gagal hadir ke studio, akhirnya saya berkesempatan untuk datang memenuhi panggilan radio Suara Surabaya untuk rekaman pada acara Titik Nol. Jika Anda pendengar setia FM 100 Suara Surabaya, tentu tidak asing lagi dengan program ini. Ya, titik nol adalah sebuah segmen singkat berdurasi kurang lebih 5 menit yang berusaha menggali dan mengambil sisi kebijaksanaan dari sudut pandang seseorang.

Titik Nol Suara Surabaya – Merenungi Sisi-Sisi Kehidupan Read More »

Setiap Kelebihan Harus Dialirkan

Dalam setiap kelebihan yang kita miliki terdapat pula hak orang lain yang harus ditunaikan. Kelebihan tersebut tidak boleh diambil hanya untuk diri sendiri melainkan harus dibagi sesuai kadar yang tepat buat orang yang membutuhkan. Jadi proses pembersihan seharusnya tidak hanya untuk urusan harta, melainkan setiap kelebihan waktu, tenaga, fikiran ataupun ilmu perlu untuk dibersihkan sehingga murni, suci dan memang hak diri kita.

Setiap Kelebihan Harus Dialirkan Read More »

Bereskan Hubunganmu dengan Allah, dan Biarkan Dia Membereskan Urusan Duniamu

Seringkali kunci dari segala persoalan yang menimpa diri kita adalah rusaknya hubungan dengan Allah. Kita terputus dengan-Nya sehingga merasa apa yang kita hadapi tidak terhubung. Padahal segala sesuatu dalam pengetahuan-Nya dan Allah dengan mudah akan membalikkan segala urusan kita dalam sekejap mata.
Karenanya jika ditimpa persoalan yang membuat sulit seakan dunia mau runtuh, periksalah hubungan kita dengan Allah. Apakah ada hak-hak-Nya yang kita langgar? Perintahnya yang kita langgar? Atau larangan-Nya yang terus menerus kita lakukan? Perbaikilah persoalan kita dengan Allah dan niscaya Dia dengan mudah akan membereskan segala urusan dunia kita.

Bereskan Hubunganmu dengan Allah, dan Biarkan Dia Membereskan Urusan Duniamu Read More »

Cintai Apa Yang Engkau Kerjakan dan Kerjakan Apa Yang Engkau Cintai

Adapun satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Apakah saat ini diri kita seorang karyawan, pengusaha, pedagang asongan, atau pengangguran yang sedang mencari pekerjaan, nikmati dan jalani dengan sepenuh hati. Mencintai pekerjaan akan membuat kita berusaha memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, tempat kita bekerja, dan semoga bisa menjadi persembahan dan kebaktian bagi Allah Ta’ala. Mencintai pekerjaan akan memperkuat energi dan memberi kesegaran.

Cintai Apa Yang Engkau Kerjakan dan Kerjakan Apa Yang Engkau Cintai Read More »

Mencintai dan Membenci Sekedarnya Saja

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi orang yang kaucintai.
Kembali kepada ucapan Imam Ali di atas, beliau mengajarkan untuk bersikap di tengah-tengah ketika mencintai maupun membenci. Boleh jadi kita mencintai seseorang namun suatu saat berbalik arah menjadi benci. Atau sebaliknya membenci seseorang yang suatu saat kita cintai. Manusia boleh bercita-cita, tapi tetap masa depan adalah sesuatu yang gaib dari pengetahuannya.

Mencintai dan Membenci Sekedarnya Saja Read More »